Mohon tunggu...
MJ Project
MJ Project Mohon Tunggu... Mahasiswa - Production House

A creative person who's passionate with ambition

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Manusia Komunikan pada Gen Z

12 Desember 2023   12:32 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:46 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Polina Tankilevitch/ Pexels)

Pada Teori ini disebutkan adanya faktor-faktor lingkungan, seperti, keluarga, teman, tuntutan sosial bahkan ekonomi.

Hasil analisis terhadap karakteristik manusia komunikan khususnya pada generasi Z, yaitu komunikasi sendiri dapat dipastikan memiliki berbagai unsur pokok serta dasar-dasar dalam berkomunikasi, baik dari sudut pandang komunikan maupun komunikator namun, pada penelitian ini dapat kita telusuri lebih dalam mengenai keunikan generasi Z dalam memposisikan dirinya sebagai komunikan. Pada kasus dalam penelitian ini, mungkin kisah seperti pembulian di lingkungan sekolah ataupun self harm (menyakiti diri sendiri) banyak kita dapati dimanapun dan dalam jangka usia berapapun namun, terdapat satu hal yang menjadi poin tersendiri pada generasi Z dalam berkomunikasi khusus nya saat menjadi komunikan. 

Seperti yang kita ketahui generasi Z merupakan generasi yang lahir diantara tahun 1996 dan 2012, dimana pada saat itu era digital tumbuh secara pesat sehingga teknologi dan media sosial menjadi bagian terpenting hingga saat ini. Generasi Z sendiri dikenal sebagai zoomer yang memiliki arti suatu kelompok demografis yang menggantikan generasi millenial dan sebelum generasi alfa. Hal ini menyebabkan generasi ini berkembang pada masa peralihan yang menyebabkan banyak nya informasi yang datang dengan mudah serta kiblat kehidupan yang beragam. Melimpahnya informasi ini memanglah bersifat positif apabila suatu individu dapat mencerna serta menyaring informasi tersebut dengan baik dan tepat namun, kebanyakan dari masyarakat saat ini khususnya generasi Z tidak dapat menyerap informasi tersebut secara saksama, tidak jarang informasi tersebut akhirnya ditelan secara bulat-bulat  tanpa tau kebenaran ataupun kekurangan dari informasi tersebut. 

Hal tersebut berkaitan dengan teori yang mempelajari interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego), dan komponen sosial (Superego) dimana setelah terjadi penyerapan suatu informasi yang didapat, informasi tersebut harus dikelompokan oleh diri kita sebagai informasi yang harus diterima serta diaplikasikan langsung pada kehidupan kita, ataupun informasi tersebut tidak harus diterima serta diaplikasikan dalam kehidupan kita. Proses tersebut yang akhirnya akan menghasilkan perilaku selanjutnya dari hasil interaksi antara komponen-komponen diatas.

Pada kasus ini, penyebab terjadinya konflik atau permasalahan yaitu, proses  penempatan interaksi antara komponen-komponen diatas yang tidak tepat. Khusus nya pada generasi Z yang memiliki faktor lain seperti pengaruh budaya luar ataupun kurangnya pemahaman tentang etika dan moral dasar. Marak nya informasi yang didapat serta kurangnya pengawasan dari pihak yang lebih bijak, mengakibatkan informasi terserap tanpa adanya pemahaman yang mendalam.

(Polina Tankilevitch/ Pexels)
(Polina Tankilevitch/ Pexels)
Artikel yang kami buat menggambarkan bagaimana kompleksitas manusia terutama pada Gen Z yang mana contoh yang kami ambil pada studi kasus yang tertera, manusia sebagai makhluk sosial berkomunikasi untuk saling mempengaruhi dalam interaksi sosial. komunikasi menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sosial, psikologis dan juga spiritual manusia.

Teori yang kami ambil yaitu kepribadian sigmund freud yang mencakup id, ego dan superego, dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan manusia untuk memahami interaksi manusia dalam menentukan perilaku manusia, konflik dari tiga sub teori ini menjadi bagian dari kehidupan manusia, dalam konteks komunikasi, tiap individu diharapkan mampu mengatur konflik tersebut dengan komunikasi yang efektif.

Kasus self harm yang dilakukan oleh beberapa masyarakat Gen Z menggambarkan dampak negatif dari gangguan mental yang tidak berhasil ditangani dengan baik. Teori Psikodinamik, behavioral, kognitif, dan sosio kultural digunakan untuk memahami motivasi dan faktor lingkungan dibalik perilaku individu tersebut.

Maka dari itu penting bagi masyarakat terutama Gen Z pada kasus self harm tersebut untuk mengembangkan kesadaran komunikasi, keterampilan dan sikap positif terhadap komunikasi, faktor faktor ini membentuk dasar untuk mengelola konflik internal dan eksternal dengan lebih baik, sehingga mereka dapat berkembang secara positif baik secara pribadi ataupun hubungan dan interaksi dengan individu lain, selain itu, pendekatan holistik yang melibatkan peran lingkungan dan psikolog sangat penting dalam menangani masalah seperti self harm di kalangan Gen Z.

LINK YOUTUBE PODCAST KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN: Karakteristik Manusia Komunikan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun