Mohon tunggu...
Aurelia Nidya Cahyani
Aurelia Nidya Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Tertarik dengan dunia copywriting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Televisi + Media Sosial = Kaya!

1 April 2023   14:55 Diperbarui: 1 April 2023   15:22 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Media massa merupakan sarana/media komunikasi yang digunakan untuk penyampaian informasi ke khalayak luas atau masyarakat. Salah satu media massa yang paling umum adalah televisi. Semakin berkembangnya zaman menuju era modern, lambat laun televisi mulai ditinggalkan masyarakat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas internet. Dilansir dari survei yang diadakan oleh We Are Social, jumlah pengguna internet per Januari 2023 telah menyentuh angka 212,9 juta pengguna, atau dengan kata lain sekitar 77% dari total populasi di Indonesia. Sedangkan pengguna aktif media sosial di Indonesia per januari 2023 adalah sebesar 167 juta orang atau sekitar 60,4% dari total populasi Indonesia. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah persentase masyarakat yang masih menikmati televisi. Menurut survei Nielsen Indonesia yang berjudul “Streaming Content Ratings” pengguna televisi di Indonesia menyentuh angka 81,1% pada kuartal III 2022, angka tersebut mengalami penyusutan dibandingkan pada kuartal III 2019 di mana pengguna televisi mencapai angka 93,7%.

Menurun/meningkatnya pengguna suatu media dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti yang dijelaskan dalam tabel berikut.

No.

Aspek

Televisi

Media Sosial

1,

Konten/isi

Cenderung monoton sebab stasiun televisi biasanya akan menayangkan acara yang disesuaikan dengan minat pemirsanya. Tayangan televisi sudah diprogram oleh masing-masing stasiun televisi sehingga pengguna cukup menikmatinya saja

Konten yang ditawarkan sangatlah luas dan beragam, pilihan aplikasi sesuai konten pun juga semakin banyak. Hal tersebut tentunya sangat menarik minat pengguna, terutama pada usia remaja hingga dewasa. Pengguna media sosial disuguhi berbagai konten dan masih bisa leluasa menentukan konten yang hendak dikonsumsi sesuai dengan preferensi pribadinya

2.

Waktu

Televisi tidak seaktual media sosial karena mereka memiliki keterbatasan waktu yang mana mereka harus mengumpulkan berbagai informasi terlebih dahulu untuk kemudian disajikan kepada audiens.

Media sosial bisa dibilang sangat aktual karena pertukaran informasi terjadi secara cepat.

3.

Fakta

Tayangan yang disajikan televisi termasuk faktual sebab informasi yang akan disajikan harus melewati tahap kurasi dan seleksi sehingga meminimalisir adanya informasi yang masih simpang siur/belum jelas kebenarannya.

Karena pertukaran informasi yang sangat cepat membuat audiens harus lebih jeli dalam membedakan apakah informasi yang dikonsumsi sudah sesuai fakta/hoax sebab perbedaan sumber dapat memengaruhi informasi yang dihasilkan.

Apakah menurunnya pengguna televisi dan semakin meningkatnya pengguna internet merupakan pertanda bahwa suatu saat televisi akan “mati”? Melihat kondisi saat ini, pertanyaan tersebut kerap kali muncul dan mengundang banyak pro dan kontra. Meskipun penonton televisi memperlihatkan tren yang menurun, tetapi hal tersebut tidak membuat internet menggantikan posisi televisi. Pada dasarnya, media baru merupakan improvement dari media konvensional, sehingga perannya bukanlah menggantikan, tetapi saling melengkapi. Kehadiran internet saat ini dapat sangat membantu stasiun televisi mencari bahan berita, terlebih media sosial yang pertukaran informasinya sangatlah cepat dan real time sehingga pihak stasiun televisi lebih terbantu dalam mencari berita ter-update dengan jangkauan yang sangat luas. Selain itu, stasiun televisi dapat memanfaatkan fitur live streaming melalui internet sehingga mereka dapat berinteraksi langsung dengan para penontonnya, seperti memberikan komentar, like, dan sebagainya sehingga tayangan televisi akan lebih interaktif.

Menurut survey yang dilakukan Nielsen Indonesia, segmentasi pengguna televisi saat ini didominasi oleh kaum dewasa dengan range usia 40 tahun ke atas dan didominasi oleh wanita, sedangkan pengguna internet didominasi oleh kaum dewasa muda dengan range usia 30 tahun ke bawah dan didominasi oleh laki-laki. Dilihat dari segmentasi ini, meskipun pengguna televisi menurun tapi tetap akan selalu ada yang menggunakan televisi.

Stasiun televisi saat ini dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat program-programnya dan pastinya tetap menyesuaikan dengan target audience yang dituju agar konten dapat diterima pengguna secara efektif. Dalam menyikapi perkembangan internet yang semakin cepat, stasiun televisi juga perlu memberikan ruang bagi para kreator lokal untuk mengembangkan ide-ide mereka, dari hal tersebut stasiun televisi juga dapat melakukan kolaborasi agar konten/program yang dihasilkan dapat lebih bervariasi dan fresh. Penjelasan-penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa kolaborasi antara televisi dan internet dapat menghasilkan konten yang kaya, dalam artian konten yang dihasilkan lengkap mencakup banyak hal, dan dapat menggabungkan masing-masing kelebihan mereka jika dibandingkan konten dari masing-masing media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun