Dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar seperti kayu sebagai rak pembudidayaan, botol air mineral sebagi sarang, dan bibit koloni kroto yang cukup banyak dialam, membuat semuanya bersemangat karena modal yang dikelurkan tak terlalu besar dan menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Pelatihan membudidayakan kroto yang diberikan kepada masyarakat langsung diterapkan dengan baik dengan diikuti pendampingan dari penulis. Membudidayakan kroto sebagai usaha baru sekarang bukanlah hanya angan-angan masyarakat desa, akan tetapi sebuah kenyataan atau usaha baru yang memberikan keuntungan bagi masyarakat desa melalui sebuah proses singkat namun penuh dengan berbagai rintangan yang dihadapinnya. Gigitan semut rangrang bukanlah sebuah penghalang bagi masyarakat untuk terus melangkah. Mengingat jumlah pecinta burung berkicau semakin banyak dimana salah satu pakan penunjangnya adalah kroto dan semakin sedikitnya kroto di alam membuat wirausaha membudidayakan kroto memiliki prospek kedepan yang sangat bagus untuk terus dilakukan pengembangan. (Aurel Bintang Prasadana/KKN BTV3/ SUMBER CANTING/BONDOWOSO/Ir. Gatot Subroto,MP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H