Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai zat yang merupakan senyawa asam dan basa. Sebagai contoh, lemon dan air aki merupakan senyawa asam yang apabila kita cicipi akan terasa asam dan kesat ditangan. Sedangkan contoh senyawa basa yaitu sabun dan sirih, saat kita cicipi akan terasa pahit dan licin. Untuk mengidentifikasi suatu zat bersifat asam atau basa kita tentunya tidak boleh secara sembarangan memegang atau mencicipinya karena akan sangat berbahaya.
Nah, bagaimana cara kita mengidentifikasi suatu zat asam atau basa?, dengan menggunakan zat petunjuk yang biasa disebut sebagai indikator asam basa atau alat pH meter.Â
Indikator asam basa merupakan zat yang dapat memberikan warna berbeda dalam lingkungan asam dan basa. Ada beberapa indikator yang bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa, yaitu kertas lakmus, indikator universal (kertas strip dan indikator larutan), indikator alami. Mari kita bahas indikator alami secara bersama-sama!
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan-bahan alam yang telah diekstrak yang digunakan untuk mengetahui tingkat asam basa atau pH suatu larutan. Pemanfaatan tumbuhan seperti bunga, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang ada disekitar seperti bunga sepatu, bunga bugenvil, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, dan pacar air. Bahan alam tersebut tidak bisa langsung kita pakai, akan tetapi harus diekstrak terlebih dahulu dan larutannya baru bisa gunakan.Â
Ada 2 cara untuk mengekstrak bahan alam tersebut. Cara pertama, dengan menggerus bahan alam tersebut lalu ditambahkan dengan air, kemudian disaring. Cara kedua, yaitu dengan merebus atau merendam bahan alam tersebut menggunakan air panas lalu didinginkan dan kemudian disaring. Ekstrak yang kita dapatkan ini kemudian kita teteskan dengan larutan asam basa yang akan diuji.
Sebagai catatan, tidak semua bahan alam bisa kita gunakan sebagai indikator asam basa, hanya bahan alam yang menunjukan warna berbeda dalam lingkungan asam, basa, netral yang bisa kita pergunakan. Kelemahan indikator bahan alam adalah perubahan warna yang dihasilkan tidak stabil.Â
Cara menggunakan indikator alami ini adalah dengan meneteskan ekstrak bahan alam tersebut dengan sebuah larutan. Lalu, amati perubahan warna larutan tersebut. Dari perubahan warna itu, kita bisa mengidentifikasi lautan mana yang bersifat asam atau basa. Berikut tabel contoh perubahan warna pada indikator alami setelah ditambahkan larutan asam dan basa.
Pada hari rabu (15/05/24), siswa dan siswi SMAN 1 Cimahi, lebih tepatnya kelas XI-A melakukan praktikum 'Percobaan Menentukan Indikator Asam Basa Yang Diekstrak dari Bahan Alam'. Tujuan dilakukannya praktikum tersebut adalah untuk menentukan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa.Â
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu lumpang, alu, plat tetes, pipet, gelas ukur, gelas kimia, dan spatula. Bahan yang diperlukan adalah bawang merah, lengkuas, bunga telang, kunyit, air lemon, wortel, larutan NaOH dan larutan HCl.
Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cuci bersih bahan yang digunakan.
3. Tumbuk bahan menggunakan lumpang dan alu.
4. Masukkan hasil tumbukan ke dalam plat tetes
5. Tambahkan air pada bahan yang masih di dalam lumping dan alu, lalu masukkan ke dalam plat tetes di tiga tempat yang berbeda (plat 1 bahan alami, plat 2 bahan yang telah diekstrak, plat 3 bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan asam, plat 4: bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan basa)
6. Beri label pada setiap percobaan
7. Tambahkan 3 tetes HCl pada plat 3.
8. Tambahkan 3 tetes NaOH pada plat 4.
9 Amati perubahan warna yang terjadi.
10. Ulangi langkah yang sama untuk bahan yang lainnya.
Hasil PengamatanÂ
PembahasanÂ
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, bawang merah, lengkuas, bunga telang, dan kunyit mengalami perubahan warna saat diteteskan larutan asam (HCl) dan larutan basa (NaOH) dan tergolong dalam indikator asam basa. Ekstrak bahan alam tersebut dapat dijadikan indikator asam basa karena mengandung antosianin yang berasal dari pigmen warna. Sedangkan air lemon dan wortel tidak termasuk dalam golongan indikator asam basa karena tidak mengalami perubahan warna saat diteteskan larutan asam (HCl) dan larutan basa (NaOH).Â
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari kegiatan praktikum 'percobaan menentukan indikator asam basa yang diekstrak dari bahan alam' yaitu tidak semua bahan alam bisa digunakan sebagai indikator asam basa, yang bisa digunakan hanya bahan alam yang mengalami perubahan warna saat berada dalam lingkungan asam, basa, maupun netral.
Referensi :
* Macam-Macam Indikator Asam Basa & Cara Menggunakannya | Kimia Kelas 11 - RuangguruÂ
* Jenis-jenis Indikator Asam Basa, Lengkap dengan Contohnya - Quipper Blog
* Pengertian dan Macam-macam Indikator Asam Basa Alami - Kumparan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H