Motif-motif itu menggambarkan kehidupan sehari-hari yang diyakini akan membawa berkat bagi keturunannya. Kain tenun Toraja sendiri dulunya hanya dapat digunakan saat pesta adat namun seiring berkembangnya zaman, kain tenun Toraja bisa digunakan oleh siapa pun dan kapan saja.
- Makanan khas Toraja
Toraja memang kaya dengan budaya yang sangat unik. Tak heran jika Toraja bisa menjadi salah satu tujuan wisata yang gemar  didatangi . Selain keindahan daerah dan budayanya, Toraja terdapat berbagai macam makanan khas yang sayang jika dilewatkan.
Tentunya berbagai makanan khas suku Toraja memiliki keunikannya masing-masing, yang mungkin tidak bisa ditemui di daerah lainnya. Selain unik, rasa dari berbagai makanan khas suku Toraja ini tidak kalah enak dari makanan di daerah lainnya, salah satunya adalah :
- Pa'piong (Pakpiong)
 Makanan ini termasuk makanan khusus atau non-halal karena menggunakan daging babi. Piong atau "pong" dalam bahasa Toraja yang berarti tabung bambu. Disebut demikian karena masakan ini dimasak menggunakan bambu. Sementara itu tambahan kata Pa' di awalnya berarti makanan ini terbuat dari bahan dasar daging babi.
Di dalamnya terdapat potongan daging babi yang dicampur dengan daun miana. Daun miana ini adalah jenis tanaman hias yang berwarna ungu dan kaya akan manfaat.
Bambu yang berisikan bahan-bahan makanan ini kemudian dibakar sampai matang.
Makanan Pa'piong biasanya dihidangkan pada saat upacara. Selain itu juga Masyarakat Toraja memasak makanan ini di rumah mereka. Wisatawan yang ingin mencicipi makanan ini dapat mengunjungi rumah makan khusus yang berada di Toraja.
- Bahasa suku Toraja
Bahasa Toraja yang paling sering digunakan di Tana Toraja adalah Sa'dan Toraja. Bahasa Toraja termasuk dalam kelompok bahasa Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia.
Salah satu bahasa yang digunakan di daerah Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Palopo, Kabupaten Luwu dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H