Surabaya, Tim PKM RE (Riset Eksakta) yang diketuai oleh Lauren Tri Octavia dan beranggotakan Syabania Panca, Aura Sasi, serta Devina Nur asal Universitas Negeri Surabaya melakukan penelitian terkait kandungan antioksidan dari tanaman otok-otok.
Dalam dunia kesehatan, antioksidan telah lama dikenal sebagai senyawa yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa tanaman otok-otok, yang selama ini sering dianggap sebagai gulma, ternyata mengandung jumlah antioksidan yang cukup tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tanjung dan tim dari Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa tanaman otok-otok (Flemingia lineata (L.) Aiton) mengandung berbagai jenis senyawa antioksidan. Studi ini menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.
Antioksidan dikenal mampu membantu tubuh dalam melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan demikian, kandungan antioksidan pada tanaman otok-otok ini berpotensi menjadi sumber alami yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Penemuan ini membuka peluang baru untuk pengembangan produk kesehatan dan kecantikan berbasis tanaman otok-otok. Ekstrak tanaman ini dapat digunakan dalam berbagai produk, mulai dari suplemen kesehatan hingga produk perawatan kulit, untuk memanfaatkan manfaat antioksidannya.
Ratih Pratiwi beserta tim peneliti utama studi ini, menyatakan, "Temuan ini sangat menarik karena tanaman otok-otok tumbuh dengan mudah di berbagai wilayah Indonesia dan selama ini kurang dimanfaatkan. Dengan penelitian lebih lanjut, kita dapat mengoptimalkan potensi tanaman ini sebagai sumber antioksidan alami."
Penemuan kandungan antioksidan pada tanaman otok-otok merupakan langkah maju yang signifikan dalam dunia kesehatan. Diharapkan, penelitian lebih lanjut dapat membantu mengembangkan penggunaan tanaman ini secara luas, memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat, serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani lokal yang dapat membudidayakan tanaman ini.
Dengan demikian, tanaman otok-otok yang selama ini dianggap tidak berguna, kini dapat menjadi sumber kesehatan yang berharga berkat kandungan antioksidannya yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H