Sudahkah kalian bersikap simpati maupun empati dengan teman, pasangan maupun keluarga? Suatu hubungan tidak hanya semata-mata menjalin relasi, rasa simpati dan empati merupakan hal penting dalam kehidupan sosial. Hal itu berkaitan dengan perasaan peduli atau senasib dengan masalah yang dihadapi orang lain. Simpati dan empati merupakan suatu hal yang berbeda, berikut penjelasannya:
Simpati ialah proses merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita orang lain. Biasanya seseorang akan merasa simpati terhadap orang lain karena sikap, penampilan, wibawa ataupun perbuatannya. Bersifat simpati bisa disebut simpatik.
Contoh simpati yang bisa kita terapkan yaitu mengucapkan belasungkawa pada teman yang sedang berduka, mengucapkan selamat pada teman yang baru diterima pekerjaan.
Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain dari sudut pandang dan perspektif orang lain tersebut, yakni kapasitas untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain. Seseorang yang bersifat empati disebut empatik.
Contohnya bila sahabat kita orang tuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
PENTINGNYA SIMPATIK DAN EMPATIK
Dengan menciptakan simpatik dan empatik, kita akan disenangi dan dapat melakukan komunikasi secara efektif juga mampu melakukan apapun. Selain itu manfaat yang bisa kita dapat: mempunyai teman baik yang banyak, mendapat kehormatan terhadap sekeliling, hidup bahagia dengan penuh kedermawanan, hari-hari tidak membosankan dengan sifat cuek, timbul jiwa kenormatan, tidak emosional, bisa membanggakan kerabat sekitar.
Apa yang terjadi jika seseorang tidak memiliki komunikasi yang simpatik dan empatik?
Mereka tidak dapat hidup harmonis, romantis, dan akibatnya adalah pertengkaran antara sesama. Mereka cenderung egois dan tidak memperdulikan orang lain juga lingkungan sekitar, bila dalam suatu lingkungan bermasyarakat banyak dari masyarakatnya yang tidak memiliki rasa empati, maka lingkungan masyarakat tersebut akan menjadi suram, tidak adanya saling peduli.
simpati dan empati bisa dimulai dari hal kecil, hal kecil pun bisa menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan itu tidaklah sekedar untuk kehormatan atau reputasinya, namun juga untuk kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H