Selain itu, fenomena ini turut memperburuk polarisasi di masyarakat. Algoritma media sosial cenderung memperkuat konten yang sesuai dengan preferensi pengguna, menciptakan echo chamber yang menghambat evaluasi objektif terhadap argumen dari berbagai sudut pandang. Akibatnya, pendukung masing-masing kandidat lebih sering terpapar narasi yang mendukung pandangan mereka sendiri, yang sering kali bias atau bahkan mengandung misinformasi. Polarisasi ini menjadi tantangan besar dalam Pilpres 2024, di mana konten yang memihak atau salah informasi sering kali digunakan untuk memengaruhi opini publik.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan regulasi yang lebih tegas serta kolaborasi antara pemerintah, platform media sosial, dan masyarakat sipil. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah melalui pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta bekerja sama dengan platform seperti Meta untuk mengendalikan penyebaran hoaks. Meski demikian, upaya tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan literasi digital di masyarakat agar mereka mampu menyaring informasi secara kritis.
Generasi Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, merupakan generasi yang tumbuh bersama revolusi digital. Mereka tidak hanya menjadi konsumen aktif berbagai media, tetapi juga kreator konten dan aktor berpengaruh di ruang digital. Akibatnya, perilaku politik mereka sangat dipengaruhi oleh lingkungan digital, tempat mereka dapat mengakses informasi dengan cepat, menyuarakan pendapat secara langsung, dan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk politisi. Dalam Pemilu Presiden 2024, Gen Z menjadi kelompok pemilih yang strategis, baik dari segi jumlah maupun tingkat keterlibatannya. Pilihan politik mereka tidak hanya dipengaruhi oleh media tradisional, tetapi juga oleh konten digital yang mereka konsumsi di media sosial.
Generasi Z, yang tumbuh dengan akses informasi yang sangat luas, adalah kelompok pemilih yang sangat strategis sekaligus menantang untuk diraih. Mereka cenderung skeptis terhadap politik tradisional dan tidak mudah terpengaruh oleh janji kosong atau kampanye berbasis pencitraan yang berlebihan. Sebagai kelompok yang kritis, mereka memeriksa dan memverifikasi informasi yang mereka terima. Pemilih muda ini lebih tertarik pada politisi yang berbicara dengan bahasa mereka, menunjukkan tindakan nyata, serta menangani isu-isu yang relevan dengan kehidupan mereka, seperti perubahan iklim, ekonomi digital, pendidikan, dan hak asasi manusia. Pendekatan politisi dalam menarik perhatian Generasi Z tidak bisa hanya mengandalkan pencitraan atau konten viral. Mereka menginginkan pemimpin yang otentik, dengan visi yang jelas dan kebijakan yang dapat diimplementasikan. Mereka lebih menghargai pemimpin yang mampu bertindak nyata untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
Tantangan terbesar dalam meraih suara Generasi Z adalah memahami bahwa mereka lebih mengutamakan substansi daripada sekadar pencitraan. Mereka cenderung mendukung politisi yang mampu menawarkan kebijakan konkret dengan dampak langsung, seperti pengembangan ekonomi digital, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. Di tengah dinamika ini, keberhasilan meraih perhatian Generasi Z membutuhkan kombinasi antara strategi komunikasi yang menarik dan visi yang substansial. Transformasi komunikasi politik melalui media sosial selain menghadirkan tantangan besar, tetapi juga menghadirkan peluang untuk menciptakan demokrasi yang lebih sehat. Semua pihak perlu berkontribusi dalam membangun ekosistem komunikasi politik yang transparan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kepentingan publik. Media sosial dapat dimanfaatkan secara bijak untuk menyampaikan gagasan substantif, bukan sekadar memengaruhi emosi pemilih. Politisi diharapkan lebih fokus pada penyampaian kebijakan yang konkret, sementara masyarakat harus dilatih menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.
Nama: Aura Salsabila Karlan
Jurusan: Ilmu Komunikasi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H