Mohon tunggu...
AURA NAJLAALFATIKA
AURA NAJLAALFATIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ENFJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Trend 'Eating Disorders' di Kalangan Remaja

26 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   06:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Tumbuh dewasa di era saat ini terkadang bisa terasa sangat ‘menantang’ mengingat persaingan hampir selalu hadir dalam tiap aspek kehidupan, hal ini seakan menciptakan sistem bayangan yang mengatur para remaja untuk tumbuh menjadi manusia yang sesuai dengan kriteria yang diciptakan oleh masyarakat kita sendiri. Di kalangan pelajar dan mahasiswa khususnya pelajar dan mahasiswa perempuan sedang trending istilah ‘body korea’ dimana maksudnya adalah  seorang wanita akan di anggap cantik hanya apabila memiliki bentuk tubuh ramping seperti para idol atau aktris korea dan seakan menolak bentuk tubuh lainnya. Hal ini berujung pada banyaknya remaja yang memaksakan diri untuk merubah penampilannya agar bisa lebih diterima di lingkungan sosialnya, bahkan beberapa menganggap bentuk tubuh dan penampilan akan berpengaruh terhadap karir.

            Dalam dunia medis tentunya menjaga berat badan ideal merupakan sebuah anjuran, namun yang dimaksud ideal disini bukan sekedar ramping tapi juga harus seimbang dengan proporsi tubuh dan mampu menjalani aktivitas harian dengan lebih prima. Ditambah lagi masih banyak orang khususnya remaja yang menjalani program diet yang salah demi mencapai target yang ia buat sendiri dengan lebih cepat. Hal ini tentu bisa sangat berbahaya bagi fisik dan psikis yang bersangkutan hingga bisa berujung kematian. Maka dari itu saya, Aura Najla Alfatika mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tertarik untuk mengangkat isu ini.

            Sebagai seorang mahasiswi saya merasa sedih karena menyaksikan banyak dari teman kuliah saya yang terjebak dalam diet tidak sehat bahkan berujung pada eating disorders khususnya anorexia nervosa. Bahkan yang lebih menyedihkan saat duduk di bangku SMP dan SMA sering saya temui gejala eating disorders pada teman-teman saya disekolah, namun karena minimnya edukasi yang kami terima terkait hal ini maka sering tidak kita sadari bahwa orang terdekat kita bahkan mungkin diri kita sendiri sebenarnya mengidap gangguan ini. Beberapa gejala dari eating disorder meliputi           :

  • Menunjukan kecenderungan perilaku mengarah pada penurunan berat badan, diet, dan pembatasan asupan kalori
  • Penolakan terhadap jenis makanan tertentu berujung pada penolakan pada hampir seluruh jenis makanan
  • Merasa bad mood atau kesal setelah makan dan merasakan kepuasan apabila berhasil tidak makan dalam periode waktu tertentu (periode dapat bervariasi dan cenderung memanjang seiring waktu)
  • Menarik diri dari aktivitas atau pergaulan
  • Perubahan mood ekstrem
  • Terobsesi dengan cermin dan pengukuran tubuh

Diharapkan edukasi terkait eating disorders diajarkan kepada para pelajar dan remaja baik dibangku sekolah maupun melalui paparan konten di media sosial maupun media cetak. Pengetahuan masyarakat terkait hal ini juga masih sangat minim bahkan yang lebih menyedihkan lagi ada orang tua yang membuat anaknya melakukan diet ekstrem yang secara tidak langsung hal ini sama saja dengan mempromosikan eating disorders untuk keluarganya sendiri, biasanya hal ini diawali dengan body shamming sehingga sang anak merasa frustasi dan melakukan diet ekstrem atau bisa juga karena tuntutan lingkungan sosial tempat orang tua dan anak tersebut. Perlu diketahui bahwa angka penderita eating disorders dapat meningkatkan angka penderita mal nutrisi di Indonesia.

Sebagai masyarakat yang baik, seharusnya kita tidak acuh terhadap isu ini. Hentikan segala tindakan bully dan body shamming, dampingi korban dan berikan dukungan moral sehingga kepercayaan diri korban makin meningkat. Kepuasan akan kecantikan tidak sebanding dengan kebahagiaan yang harus dikorbankan. Beauty is pain merupakan frasa yang kurang tepat karena cantik artinya terawat bukan malah merusak tubuh sempurna yang telah dianugerahkan tuhan dengan segala bentuk dan rupa yang beragam. 

Kenapa kita selalu mencoba menjadi makhluk yang paling sempurna jika kita bisa saja saling menerima ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun