Mohon tunggu...
AURA HANA QANITAH
AURA HANA QANITAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Saya mahasiswa semester 4

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Food Estate untuk Ketahanan Pangan Nasional

21 Juni 2024   07:51 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Walaupun Food Estate dihadapkan dengan berbagai rintangan, pemerintah dan yang berkepentingan harus bahu membahu untuk mengatasinya dan memaksimalkan potensi program ini. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Food Estate diharapkan dapat menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Berikut beberapa solusi yang dapat diupayakan:

1.Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyoroti pentingnya meningkatkan produksi di Food Estate untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Food Estate ini bertujuan untuk menciptakan lumbung pangan baru di dalam dan luar Pulau Jawa. Program ini mencakup pengembangan lahan gambut, hortikultura, budi daya ikan, dan perkebunan.

2.Memperkuat program Food Estate sebagai solusi ketahanan pangan nasional membutuhkan pemberdayaan kelompok masyarakat desa dan BUMDesa dalam pengembangan sektor pertanian. Hal ini harus diiringi dengan kesiapan masyarakat desa dalam memahami sistem produksi, distribusi, dan pola konsumsi konsumen. Pengembangan program ini meliputi optimalisasi lahan gambut, hortikultura, budi daya ikan, dan perkebunan.

Contoh Kasus Food Estate di Indonesia

1.Pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah

Program Food Estate di Kalimantan Tengah terus berkembang, dengan 47 ribu hektar lahan telah diolah dan target penanaman padi di Food Estate Dadahup, Kapuas, mencapai 500 hektar. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya optimalisasi pengembangan Food Estate untuk meningkatkan produksi beras, nilai tambah, dan kesejahteraan petani.

2.Pengembangan Food Estate di Wonosobo

Program Food Estate di Wonosobo menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan panen padi mencapai 5,6 ton per hektar. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengapresiasi komitmen Kementerian Pertanian untuk memaksimalkan produksi Holtikultura di wilayahnya melalui program Food Estate.

Meskipun masih dalam tahap awal dan menghadapi berbagai rintangan, Food Estate di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk berkontribusi pada peningkatan produksi pangan nasional dan ketahanan pangan. Dengan strategi yang matang dan komitmen yang teguh, program ini diyakini mampu mencapai tujuannya.

Kesimpulan

Optimalisasi Food Estate sebagai solusi ketahanan pangan nasional memerlukan strategi yang menyeluruh, keterlibatan aktif multi-pihak, dan komitmen kuat dari pemerintah. Dengan mengatasi berbagai tantangan dan menerapkan strategi yang tepat, Food Estate berpotensi menjadi solusi efektif untuk meningkatkan produksi pangan, memberdayakan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun