Mohon tunggu...
Aura Franciska
Aura Franciska Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - saya pelajar di SMA PLUS AR-RAHMAT CILEUNYI Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

5 September 2024   09:30 Diperbarui: 5 September 2024   09:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukarno menjelaskan bahwa pancasila bukan sekedar sebagai philosophische grondslag, melainkan juga sebagai karakter atau jiwa bangsa indonesia. Pancasila adalah jiwa bangsa indonesia karena digali dari nilai-nilai luhur yang di hidupi masyarakat Nusantara sejak masa prasejarah dan berkembang pada masa Hindu-Buddha, masa islam, hingga masa penjajahan.

Asal mula pancasila sebagai dasar negara adalah nilai-nilai yang digali kehidupan sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai yang di jelaskan antara lain sebagai sifat-sifat penting yang berguna bagi kemanusiaan. Istilah kodrati, dijelaskan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan kodrat, mengenai kekuasaan, atau berkaitan dengan kemampuan alami. Nilai kodrati dapat di artikan sebagai nilai-nilai yang sejatinya ada pada manusia, baik dalam hal fisik,psikis, ataupun spiritual.

Menurut Yudi Latif (2023), tiap sila pancasila mencerminkan suatu perspektif dari keutuhan integritas kodrat manusia. Kodrat tersebut dapat dipahami berdasarkan 5 aspek di antaranya adalah:

1.)  Keberadaan manusia merupakan ‘adaan’ (beings) yang di ciptakan. Sebagai makhluk ciptaan, manusia bersifat terbatas,relatif,dan bergantung sehingga memerlukan keterbukaan pada sesuatu yang transenden, yang mutlak, tidak terbatas, dan pasti sebagai sandaran. Kepercayaan kepada Tuhan YME merupakan gambaran logis manusia yang memiliki sifat terbatas, relatif, serta bergantung kepada yang transenden dan bersifat mutlak.

2.) Manusia tidak bisa hidup sendiri dan mengucilkan diri dari keberadaan yang lain sehingga manusia sering disebut sebagai makhluk sosial. Hal ini menjelaskan bahwa manusia secara kodrati merupakan makhluk yang tidak bisa dan tidak mungkin hidup sendiri. Nilai-nilai kemanusiaan akan tumbuh dan berkembang jika setiap orang bisa mengembangkan semngat cinta kasih terhadap sesama manusia.

3.) Keberadaan manusia adalah roh yang menumbuh. Artinya, tubuh (jasmani) manusia membutuhkan sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal), serta kebutuhan material lainnya.

Manusia seutuhnya adalah manusia yang mandiri. seorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sehingga mampu menempatkan perannya dalam kehidupan kemanusiaan dengan penuh manfaat.

 • Pancasila sebagai Identitas Bangsa

Dalam pidatonya pada tanggal 1 juni 1945 di hadapan sidang Dokuritsu Junbi Cosakai ( Badan Penyelidik Usaha-usaha persiapan Kemerdekaan/BPUPK) , sukarno menjelaskan makna pernyataan pemantik dari Radjiman Wedyodiningrat selaku Ketua BPUPK. Menurut Sukarno, maksud pertanyaan Radjiman Pada  pembukaan sidang pertama BPUPK adalah prinsip-prinsip fundamental bagi berdirinya Negara Indonesia atau yang di sebut sukarno sebagai philodophische grondslag atau weltanschauung. Sukarno juga menjelaskan bahwa selain sebagau philidiphische grondslas atau weltanschauung, pancasila juga merupakan alat pemersatu bangsa dan memberikan karakter yang membedakannya dengan bangsa lain di dunia atau yang di kenal sebagai identitas bangsa.

Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan membutuhkan perilaku-perilaku praktis sesuai nilai-nilai pancasila.

Bangsa indonesia mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati tiap orang yang percaya pada konsep ketuhanan.

Pancasila mengajarkan pentingnya perdamaian,toleransi, dan kesejahteraan bersama.

Bhineka Tunggal Ika memberikan makna persatuan bagi kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu.

Budaya masyarakat indonesua mengajarkan untuk menjadi orang baik, berbagi kasih dan sayang, serta berbagi rezeki terhadap sesama manusia.

Yuyus Kardiman,dkk, Pendidikan pancasila, Di terbitkan oleh Penerbit Erlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun