Myanmar merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, Myanmar memiliki beragam suku didalamnya. Tetapi terdapat satu etnis minoritas yang tidak dianggap dan telah menjadi korban deskriminasi oleh pemerintahan filiphina, yaitu etnis Rohingya. Etnis Rohingya merupakan sekelompok etnis minoritas yang berasal dari rakhire dan beragama islam, etnis ini sering mendapat perlakuan - perlakuan deskriminatif dari lingkungan sekitarnya terutama dari pemerintah myanmar sendiri. Perlakuan deskriminatif yang didapatkan oleh etnis rohingya ini meliputi pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, pembakaran, serta perlakuan tidak adil yang telah dikategorikan ke dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia atau biasa disebut HAM.
Pemerintahan Myanmar sendiri tidak mengakui keberadaan etnis rohingya, salah satu penyebab adalah etnis lain yang yang merasa iri terhadap perkembangan populasi rohingya yang meningkat. Penyebab lainnya adalah kematian wanita rakhine yang terbunuh oleh tiga orang rohingya, konflik ini bertambah panas ketika konflik ini mencapai ranah internasional hingga menarik perhatian beberapa aktor internasional. Salah satu  Organisasi Internasional yang turut serta berperan dalam menangani konflik ini adalah OKI. OKI merupakan Organisasi Kerjasama Islam yang dibentuk pada tahun 1969 dengan jumlah 57 anggota negara didalamnya, OKI dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan perdamaian dan mengembangkan kerjasama negara islam.
OKI mengambil peran penting dalam konflik rohingya ini, salah satunya yaitu pemerintah Myanmar didesak untuk cepat menyelesaikan konflik tersebut. Negara - negara islam ini melakukan semua bentuk diplomasi dan bantuan terhadap konflik ini seperti negara Arab yang memberikan perlindungan kemanusiaan dan jumlah donasi bantuan kepada etnis rohingya. Selain itu, OKI juga mendukung penuh atas pengakuan kewarganegaraan etnis rohingya, dan membawa permasalahan ini ke dalam ranah internasional. OKI juga mengajak negara - negara islam untuk membantu mencari solusi atas konflik yang terjadi, selain itu OKI juga memiliki peran sebagai fasilitator. dimana OKI menyediakan bantuan rehabilitasi bagi korban yang terkena dampak konflik tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H