PSSI telah melayangkan surat kepada AFC, tetapi mereka menolaknya dan meminta untuk melapor ke FIFA. Saat melapor ke FIFA, lagi-lagi PSSI diminta untuk lapor ke AFC. Hal ini membuat warganet semakin marah karena kinerja induk organisasi besar sepak bola tersebut dinilai buruk. Walaupun menerima ketidakadilan dengan pahit, Indonesia harus tetap berjuang untuk pertandingan selanjutnya.
China yang Meniru Diving Bahrain dan Eksperimen STY
Laga terakhir untuk bulan Oktober (15/10/24) digelar di Stadion Qingdao Youth Football melawan China. Saat awal pertandingan, Indonesia bermain bagus dengan ball possession yang lebih baik dari tim lawan. Namun, sayangnya di menit ke-21, Behram Abduweli berhasil mencetak gol pertama bagi China. Gol tersebut tercipta karena antisipasi Shayne Pattynama tidak berhasil menahan bola di dekat tiang gawang. Selain itu, gaya bermain Timnas China sedikit mengejutkan karena selain banyak menarik jersey lawan, mereka juga meniru Bahrain dengan diving untuk memperlambat waktu bermain Timnas Indonesia. Sayangnya, cara tersebut tidak berhasil membuat wasit kontroversial Omar Mohamed Al Ali merespons diving yang dilakukan pemain Timnas China.
Gol kedua berhasil dicetak oleh Zhang Yuning pada menit ke-44. Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia berusaha kuat untuk selalu mendapatkan bola, tetapi performa permainan yang dilakukan oleh Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman menurun sehingga bola sering berpindah ke lawan. Di sisi lain, Calvin Verdonk terus berupaya menggiring bola kedepan bersama Nathan Tjoe-A-On dan Shayne Pattynama. Saat babak kedua dimulai, Timnas Indonesia mengalami pergantian pemain. STY memanggil keluar Shayne Pattynama, Witan Sulaeman, dan Mees Hilgers kemudian memasukkan Rizky Ridho, Thom Haye, dan Marselino Ferdinan. Performa Timnas Indonesia yang sedikit menurun kemudian melaju dengan baik berkat dimasukkannya ketiga pemain tersebut.
Keputusan STY terkait starter pertandingan melawan China dinilai kurang maksimal karena mengedepankan “eksperimen” yang pada akhirnya merugikan Timnas Indonesia dengan hasil 2-0. Warganet mengaku kecewa karena starter yang dipilih oleh STY kurang mengedepankan keseriusan dalam laga tersebut. Tidak sedikit yang kesal karena “eksperimen” STY cukup mengejutkan, bukannya fokus untuk memecah pertahanan China tapi malah membuat strategi baru yang gagal. Beruntung pada menit ke-86, Thom Haye berhasil mencetak satu gol berkat lemparan populer Pratama Arhan yang masuk menggantikan Asnawi Mangkualam. Saat menit-menit terakhir yang tersisa, Marselino Ferdinan sempat dilanggar oleh pemain China dan membuahkan tendangan bebas untuk Indonesia. Namun sayangnya tendangan bebas tersebut tidak dapat membuahkan satu pun gol.
Melihat performa dari pertandingan bulan September dan Oktober, Timnas Indonesia diharapkan mampu berjuang dan fokus untuk melawan Timnas Jepang dan Arab Saudi pada November mendatang untuk memperebutkan poin jika ingin lanjut pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026. Walaupun perlu adanya evaluasi, diharapkan supporter tetap mendukung Timnas membawa nama Indonesia di Piala Dunia 2026.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H