Mohon tunggu...
Aura Aulia
Aura Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis, menyanyi, menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gagasan Ksatria Airlangga melaui Akselerasi Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

22 Agustus 2023   23:15 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:52 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Aura Aulia Amru

Nim: 194231054

Fakultas: SIKIA

Prodi: Kesehatan Masyarakat

Garuda: 10

Ksatria: 13

Permasalahan di Indonesia kalau tidak sampah ya limbah yang di buang kesungai dengan secara sembarangan yang menyebab masalah ini susah untuk ditangani oleh pihak pemerintah, dimana milyaran orang yang ada di Indonesia sendiri membuat pemerintah kewalahan untuk mengkondisikan akan kedua hal tersebut. Persentase Banyaknya sampah dan pembuangan limbah sembarangan bahkan tidak begitu jauh jaraknya dengan adanya bukti "Dengan melihat kondisi saat ini, ternyata kondisi sampah tersebut berakhir di TPA sebesar 69 persen," kata Managing Director Digital Waste Solution Uli Erni Iriani Nadeak, dalam acara Yok Yok Ayok Daur Ulang, Selasa (24/8/2021). Tahun 2021 saja sudah begitu banyaknya sampah yang menumpuk dan belum semuanya terangkut dan dikirim di pusat pembuangan sampah akhir dan dengan bertambahnya tahun dan bertambah pasti penumpukan sampah akan semakin meljulan angkanya persentasenya. Sekitar 60-70 persen sungai di Indonesia tercemar limbah domestik atau rumah tangga sedangkan limbah yang mampu diolah baru 6,1 persen. Kalau membicarakan mengenai lingkungan memang tidak akan ada habisnya, tetapi untuk sampah masih banyak cara yang sudah duterapkan dan bisa mendapatkan hasil yang lumayan dan bisa mengurangi penumpukan sampah didaerah tertentu. Limbah lah yang sulit dikendalikan dimana itu berhubungan dengan air, bila sudah tercemar maka akan sulit untuk menetralkan lagi pH yang terkandung dalam air tercemar tersebut. 

Halaman ini akan fokus kedalam "masalah warga yang membuang limbah sembarangan di sungai"

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang selalu dari dapur, kamar mandi, cucian dan kotoran manusia. Salah satu provinsi yang paling banyak menghasilkan limbah rumah tangga yang di buang ke sungai yaitu DKI Jakarta dimana itu adalah ibu kota dan ada juga laporan dari statistik Lingkungan hidup Indonesia pada tahun 2020 lebih dari separuh rumah tangga atau 57,42% di Indonesia yang membuang air limbah mandi, dapur bekas cuci ke sungai dan sekitar nya. Pencemaran air berdasarkan PP Nomor 82 tahun 2001 dapat diartikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi maupun komponen lain kedalam air akibat aktivitas manusia.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.Adanyaperaturan tersebut pastinya juga ada sanksi bagi masyarakat yang melanggar dengan sanksi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Kesulitannya pemerintah dalam melaksanakan proker mereka adalah kurangnya kerjasama, kebersamaan, sepemikiran masyarakat dengan pemerintah yang dengan baik hati langsung turun ke lapangan untuk ikut membantu juga, melainkan tidak semua orang berlagak seperti itu dikarenakan ada beberapa masyarakat yang kesadarannya sudah terbuka dan sudah sepemikiran dengan pemerintah dan sudah mengerti dampak di akhirnya, beda dengan masyarakat yang menyepelekan hal itu dikarenakan belum pernah merasakan kekurangan air bersih, lingkungan yang menjadi banyak nyamuk bisa juga menyebabkan demam berdarah bagi masyarakat yang tinggal didaerah pembuangan limbah tersebut. Perlu digaris bawahi adalah tidak semua warga yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan, dengan itu pemerintah akan terbantu dengan adanya pemikiran dan kesadaran masyarakat tanpa harus diperintah.

Adapun, pencemaran air akan membawa dampak yang sangat merugikan bagi lingkungan dan juga kelangsungan hidup dari makhluk hidup itu sendiri. Di antaranya, menurunkan jumlah oksigen di dalam air, sulitnya mendapatkan air bersih,  mematikan binatang yang ada di air, menganggu kesuburan tanah dan produktivitas tumbuhan, serta memberikan dampak pada kesehatan seperti diare hingga demam berdarah dan kurangnya mendapatkan manfaat sungai yang sebenarnya bagi masyarakat. Paling utama dari manfaat sungai bagi manusia adalah sumber air yang menjadi sumber kehidupan, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Selain itu, manfaat sungai bagi manusia adalah saranan transportasi, sosialisasi, mencari nafkah, tempat rekreasi, hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari. 

Referensi: 

1. Lebih dari 50% Rumah Tangga di Indonesia Membuang Air Limbah ke Selokan hingga Sungai (katadata.co.id) 

2. 46 Persen Sungai Indonesia Tercemar Limbah, Peneliti UP Beri Solusi (kompas.com) 

3. 70 persen sungai tercemar limbah rumah tangga - ANTARA News 

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUnair #BaktiKamiAbadUntukNegeri #Ksatria13_Garuda10 #ResonansiKsatriaAirlangga #manifestasiSpasial#Guratan Tinta MenggerakkanBangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun