Apabila melihat kembali aktivitas yang dilakukan oleh pustawakan dapat dikatakan bahwa seorang pustakawan menggunakan naluri mereka untuk menyempurnakan tugas mereka dalam institusinya serta menciptakan institusi yang nyaman bagi dirinya sendiri.
Teori etnometodologi dan setting institusional diperkenalkan oleh Harold Garfinkel seorang sosiolog kelahiran Newark, New Jersey, pada tanggal 29 Oktober 1917.
Ia berasal dari keluarga yang berlatar belakang pebisnis, ayahnya seorang pedagang barang-barang keluarga, untuk mewujudkan keinginan ayahnya yaitu meneruskan bisnis ia mengambil pendidikan bisnis di Universitas Newark, pendekatan yang digunakan dalam ilmu bisnis yang ia pelajari cenderung bersifat teoritis, sehingga pemikirannya cenderung bersifat perkiraan.
Garfinkel mulai tertarik dengan sosiologi setelah ia bertemu dengan mahasiswa yahudi yang sedang mengambil jurusan sosiologi di Universitas Newark. Setelah lulus pada tahun 1939 ia mengambil studi Sosiologi di Universitas Carolina Utara, dan melanjutkan studinya ke Hardvard dan belajar kepada Talcott Parsons.
Saat masih menajdi mahasiswa di Harvard ia tergabung dalam proyek yang menyidik hakim di Wichita, pada proyek tersebut ia menawarkan ethnometodologi untuk mendeskripsikan apa yang membuat ia terpukau dengan penilaian-penilaian hakim dan kehidupan sosial secara general.
Sumber :
George Ritzer dan Jeffrey Stepnisky. 2019. “TEORI SOSIOLOGI” Edisi 10. Celebon Timur, Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Daniel Susilo. (2017). Etnometodologi Sebagai Pendekatan Baru dalam Kajian Ilmu Komunikasi. Jurnal Studi Komunikasi. Volume 1, No. 1. Hlm 62-72.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI