Mohon tunggu...
AURA AMANDA
AURA AMANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA HUKUM

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia Telah Diidentifikasi sebagai Salah Satu dari Enam Negara yang Paling Berkontribusi terhadap Polusi Udara Global

13 Oktober 2024   22:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   23:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


2. Dampak Terhadap Kesehatan
Polusi udara di Indonesia mengurangi harapan hidup rata-rata penduduk hingga 1,4 tahun. Di Jakarta, sekitar 10,7 juta orang diperkirakan kehilangan 2,4 tahun dari harapan hidup mereka akibat kualitas udara yang buruk.


3. Emisi dari Sektor Energi dan Transportasi
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Indonesia mengeluarkan emisi materi partikulat dan gas berbahaya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit di negara lain seperti China dan India. Kendaraan juga hanya diwajibkan memenuhi standar emisi yang lebih longgar.


4. Tindakan Pemerintah
Meskipun pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi, seperti pengembangan energi terbarukan dan pengawasan emisi, tantangan besar tetap ada. Upaya ini perlu ditingkatkan untuk mencapai perbaikan signifikan.


5. Kesadaran Masyarakat dan Tindakan Hukum
Masyarakat sipil mulai mengambil tindakan hukum terhadap pemerintah dan industri terkait polusi udara yang semakin memburuk, menunjukkan meningkatnya kesadaran akan masalah ini.


Dengan kombinasi faktor-faktor ini, Indonesia berperan signifikan dalam masalah polusi udara global, memerlukan perhatian dan tindakan kolektif untuk mengatasi isu tersebut secara efektif.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan polutan halus di udara sebesar 10 g/m (PM 2,5) dapat mengurangi harapan hidup seseorang hingga 0,98 tahun.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menilai bahwa kesimpulan dari hasil studi yang digunakan sebagai acuan AQLI masih perlu dilakukan analisis lebih lanjut sebelum dapat ditentukan kebenarannya. Menurut laporan tersebut, di Banglades, negara dengan tingkat polusi tertinggi pada 2021, usia hidup warganya bisa berkurang hingga 6,8 tahun akibat pencemaran polusi udara PM2.5 yang melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Sementara itu, warga Amerika Serikat secara rata-rata hanya akan kehilangan 3,6 bulan dari usia hidup mereka karena polusi udara. Hal ini menunjukkan adanya disparitas signifikan dalam perbandingan kualitas udara antara negara-negara Barat dan negara-negara lainnya. 

Bahkan, meskipun Cina sering disebut sebagai contoh sukses dalam mereduksi pencemaran udara, namun tingkat polusinya masih enam kali lipat lebih tinggi daripada standar WHO dan potensial untuk memotong 2,5 tahun dari usia hidup warganya.

Dengan demikian, Indonesia adalah salah satu negara yang signifikan dalam konteks polusi udara global, disamping kontribusi yang besar dari faktor-faktor seperti tingkat polusi partikulat rata-rata tahunan yang melampaui standar WHO dan potensi reduksi harapan hidup penduduknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun