Mohon tunggu...
aura
aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Mencuri Raden Saleh, Kisah Pencurian Abad Ini

24 Januari 2024   01:28 Diperbarui: 24 Januari 2024   03:06 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Pengarang : Angga Dwimas Sasongko                       

Judul Film : Mencuri Raden Saleh

Perusahaan Film : Visinema Pictures

Durasi : 2 jam 34 menit 

Tahun Rilis : 2022

Link Film : https://www.imdb.com/title/tt13484872/ 

Film "Mencuri Raden Saleh" mengisahkan perjalanan epik Piko dan kawan-kawannya yang berani untuk merampok lukisan Raden Saleh di Istana Negara. Alur cerita yang penuh konflik, ditulis dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, menjadikan film ini sebuah perjalanan petualangan yang penuh intrik dan emosi. Diproduksi oleh Visinema Picture pada tahun 2022, film berdurasi 154 menit ini mempersembahkan sejumlah pemain utama, antara lain Aghniny Haque, Rachel Amanda, Angga Yunanda, Iqbal Ramadan, Umay Shahab, dan Ari Irham.

Cerita dimulai dengan Piko, seorang mahasiswa seni rupa, yang memiliki motivasi finansial untuk membebaskan ayahnya dari penjara. Dengan keinginan kuat untuk mencari solusi cepat, Piko membentuk tim yang terdiri dari teman-teman kampusnya, masing-masing memiliki keahlian unik. Ada Ucup, sang peretas, yang menawarkan untuk membuat lukisan palsu. Ada Fella, seorang negosiator. Gofar dan Tuktuk yang merupakan seorang tukang yang tangguh. Tidak lupa Sarah yang merupakan atlet bela diri dengan prestasi nya yang segudang. Mereka bersatu untuk mencuri lukisan Raden Saleh, memulai perjalanan mereka yang sarat dengan konflik dan tantangan. Keempat mahasiswa ini saling melengkapi satu sama lain, membentuk hubungan kerjasama yang erat dan kekeluargaan yang mendalam. Mereka tidak hanya berjuang untuk mencapai tujuan finansial, tetapi juga untuk menjaga hubungan persahabatan mereka.

Petualangan mereka membawa penonton melintasi berbagai latar tempat, mulai dari kampus hingga penjara, dan akhirnya mencapai Istana Negara. Alur cerita yang dirancang dengan baik membuat penonton terus tertarik, tidak hanya oleh aksi mencuri itu sendiri, tetapi juga oleh dinamika hubungan antar karakter. Dalam setiap adegan, keenam tokoh ini harus menghadapi banyak rintangan dan dilema moral. Ada saat-saat ketika mereka hampir menyerah, terutama karena kesulitan yang mereka alami selama perjalanan pencurian mereka. Namun, keinginan Piko untuk membebaskan ayahnya terus menjadi pendorong utama untuk melanjutkan.

Film ini tidak hanya menghadirkan cerita seru, tetapi juga menyuguhkan sejumlah unsur intrinsik yang menarik. Tema petualangan dan aksi para mahasiswa mencuri lukisan Raden Saleh memberikan nuansa yang unik. Selain itu, tokoh-tokoh seperti Piko, Tuktuk, Fella, Gofar, Permadi, Gito, dan Arman memberikan warna tersendiri dalam kisah ini. Latar tempat yang beragam, mulai dari kampus hingga Istana Negara, memberikan dimensi yang menarik dalam pengembangan cerita. Begitu pula dengan latar waktu yang mencakup pagi, siang, dan malam, memberikan variasi yang menyegarkan dalam penyampaian cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun