3) Pengangguran bermusim yaitu pengangguran yang tercipta akibat musim yang ada, biasanya pengangguran ini terdapat di sektor pertanian dan perikanan.
4) Setengah menganggur yaitu pengangguran yang tercipta akibat tenaga kerja bekerja tidak sepenuh dan jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal.
Meningkatnya angka pengguran di era bonus demografi tak serta merta disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan. Tetapi, dapat disebabkan dari individu itu sendiri.
- Rendahnya Tingkat Pendidikan
Saat ini masih banyak penduduk Indonesia yang menjadi pengangguran karena hanya memiliki Ijazah hanya sampai SD, SMP, dan SMA. Tetapi, sebagian besar perusahaan atau lapangan pekerjaan memiliki persyaratan pendidikan minimal D3/D4/S1. - Minimnya Skill atau Keterampilan
Seperti yang kita ketahui pengangguran sendiri adalah orang yang tak punya atau belum memiliki pekerjaan. Â Jika seorang pelamar memenuhi persyaratan pada pendidikan seperti D3/D4/S1 tetapi tak memiliki skill atau keterampilan, maka besar kemungkinan pelamar akan ditolak oleh perusahaan atau lapangan kerja. Skill juga dibagi menjadi dua yaitu soft skill dan hard skill. - Â Kemajuan Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi pekerjaan manusia dapat digantikan oleh mesin. Perusahaan tentunya akan lebih memilih memproduksi barang dengan mesin karena harga yang murah dan pekerjaan yang tentunya akan teratur. - Kemiskinan
Penduduk dengan perekonomian rendah tidaj memiliki kesempatan besar untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, seperti gelar Sarjana. Hal ini tentunya berkaitan dengan hubungan antar rendahnya tingkat pendidikan dan pengangguran. - Persaingan Yang Ketat
Persaingan dalam mencari pekerjaan juga turut ikut andil dalam meningkatnya angka pengagguran. Karena kurangnya keterampilan juga pendidikan, sering kali masyarakat Indonesia tersingkirkan oleh tenaga kerja asing.6. Upah
Harapan upah dari tenaga kerja tidak sesuai dengan upah yang diberikan oleh perusahaan, maka dari itu pekerja pun memilih resign atau berhenti bekerja, dan mencari pekerjaan dengan upah yang lebih tinggi sesuai yang diharapkan.7. Minimnya informasi
Minimnya informasi yang beredar mengenai pasar kerja atau lowongan pekerjaan masih sulit didapati oleh para pelamar pekerjaan. Dengan minimnya informasi tersebut perusahaan tak mendapat pelamar yang variatif, dan pelamar pekerjaan sendiri juga tak mendapat kesempatan untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.8. Budaya Malas
Karena masyarakat menganggap bahwa rezeki akan datang dengan sendirinya, maka yang mereka lakukan adalah bermalas-malasan tanpa memiliki etos kerja yang tinggi.