Mohon tunggu...
Auqi Lulu In Nada
Auqi Lulu In Nada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

It's me, Auqi Lu'lu In Nada. Pebelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dukung Realisasi Kurikulum Merdeka, Mahasiswa Asistensi Mengajar UM Terapkan Adaptasi Teknologi

21 Juni 2023   21:05 Diperbarui: 21 Juni 2023   21:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana moto yang digaungkan oleh Universitas Negeri Malang “Excellence in Learning Innovation” merepresentasikan sistem pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Hal ini menjadi tuntutan bagi setiap dosen, tendik, mahasiswa, dan seluruh sivitas akademik untuk terus berkarya dan berinovasi dalam rangka menyongsong kualitas pendidikan di Indonesia. Capaian ini juga sejalan dengan tujuan dari Sustainable Development Goals atau SDGs, yakni pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Tujuan ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak lembaga pendidikan.

Universitas Negeri Malang melalui program yang dicanangkannya, yakni Asistensi Mengajar di satuan pendidikan, membekali mahasiswanya dengan ilmu dan pengalaman mengajar di lapangan. Mahasiswa tidak hanya diharapkan dapat menguasai teknik ataupun strategi pembelajaran dan keilmuan yang bersifat teoretis tetapi juga dapat mengenalkan dan menerapkan adaptasi teknologi dalam pembelajaran. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa sebagai pendidik, tetapi juga dapat meningkatkan semangat dan partisipasi aktif peserta didik.

Pelaksanaan program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan yang terbentuk dalam kegiatan pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Negeri Malang bertujuan mengakomodasi pemenuhan hak belajar mahasiswa sebagai proses pembelajaran dalam memenuhi sebagian masa dan beban belajar di lembaga non perguruan tinggi. Mahasiswa juga akan mendapat pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensinya secara utuh. Melalui program ini, mahasiswa dapat berkontribusi penuh dalam menanamkan kemampuan literasi dan bernalar pada anak-anak untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi kurikulum merdeka.

Program Asistensi Mengajar dilaksanakan di salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Malang, yakni SMP Wahid Hasyim Malang yang merupakan salah satu satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Malang. SMP Wahid Hasyim Malang merupakan lembaga pendidikan yang secara administratif berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah ini terletak di Jl. Mayjen Haryono No. 165 Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.

Mahasiswa Asistensi Mengajar di SMP Wahid Hasyim Malang berasal dari program studi yang berbeda, di antaranya program studi S1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, S1 Pendidikan Seni Rupa, S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai bidang tersebut dapat menambah keilmuan secara teoretis. Tak hanya itu, mahasiswa juga mendapat pengalaman dalam bekerja sama dan bertukar pengalaman yang berbeda.

Optimalisasi adaptasi teknologi oleh mahasiswa Asistensi Mengajar di SMP Wahid Hasyim dilakukan guna dapat menunjang kompetensi dan partisipasi peserta didik. Hal ini dilakukan karena dinilai fasilitas sekolah yang cukup lengkap tetapi masih belum maksimal pemanfaatannya dalam pembelajaran. Adapun pemanfaatan teknologi dan fasilitas tersebut hanya dilakukan oleh beberapa guru. Kemampuan dalam mengoperasikan dan merancang media pembelajaran yang inovatif juga masih terbilang terbatas. Dengan demikian, dengan adanya kerja sama dan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Mahasiswa Asistensi Mengajar program studi S1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang mengajar di kelas 8 SMP Wahid Hasyim menerapkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pada materi teks drama, peserta didik diminta mementaskan atau menyajikan drama yang telah dikreasikan ke dalam bentuk film pendek. Dalam hal ini, peserta didik tidak hanya akan belajar mengenai penghayatan ekspresi dan peran tetapi mereka juga belajar teknik pengambilan video (videografi) dan kerja sama tim yang baik.

Mahasiswa juga menerapkan beberapa media pembelajaran online, seperti Genially, puzzlemaker, Kahoot, video pembelajaran, dan lain sebagainya. Dalam pengulasan materi yang telah dipelajari, mahasiswa menggunakan media Genially berbentuk ular tangga. Media ini dimainkan secara berkelompok. Pengulasan materi melalui media ini berbentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap kelompok. Pemenang diambil dari kelompok terbanyak menjawab benar dan tercepat menuju finish. Melalui media ini, peserta didik dapat meningkatkan solidaritas dan kerja sama antarteman.

Mahasiswa juga menggunakan media puzzlemaker. Media ini semacam teka-teki silang. Peserta didik yang muncul namanya dalam spinner harus menjawab satu soal teka-teki silang puzzlemaker tersebut. Melalui media ini, peserta didik dapat meningkatkan keberanian dan percaya diri. Tak hanya itu, mahasiswa juga memanfaatkan media Kahoot untuk mengulas materi bersama peserta didik.

Pada materi buku fiksi dan nonfiksi, mahasiswa juga mengupayakan pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah. Peserta didik diajak berkunjung ke perpustakaan dengan memilih dan memilah beberapa buku jenis fiksi dan nonfiksi yang akan dijadikan sebagai bahan bacaan. Peserta didik memanfaatkan dengan baik kesempatan ini.

Dalam rangka mendukung realisasi kurikulum merdeka, mahasiswa Asistensi Mengajar juga bekerja sama dengan pihak kesiswaan dalam pelaksanaan literasi sekolah dalam bentuk Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Sekolah adalah program literasi yang diadakan oleh bagian Kesiswaan SMP Wahid Hasyim Malang. Program ini dilaksanakan dengan menggandeng wali kelas 7, 8, dan 9. Program ini terdiri dari berbagai jenis literasi, salah satunya adalah berpuisi yang diterapkan kepada siswa-siswi kelas 7. Tema ini dianggap penting dan mendasar karena dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi kelas 7 tentang puisi. Dengan adanya program ini diharapkan mereka dapat meningkatkan kemampuannya dalam berpuisi, bersastra, dan berekspresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun