Mohon tunggu...
Auni Nashfa Hasyyati
Auni Nashfa Hasyyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Karena saya menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, maka penulisan artikel dan karya tulis ilmiah yang lainnya bukan sesuatu yang asing bagi saya, saya menulis artikel dengan tema sastra dan pendidikan yang sesuai dengan Program Studi yang sedang saya tempuh.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

20 Desember 2024   22:23 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hereditas: (keturunan) adalah elemen bawaan yang mempengaruhi potensi perkembangan individu. Ia merupakan faktor utama dalam perkembangan individu yang mencakup keseluruhan karakteristik yang diwariskan dari orang tua melalui gen. Kualitas dan tingkat perkembangan individu sangat bergantung pada kualitas hereditas dan pengaruh lingkungan disekitarnya. Lingkungan yang mencakup aspek fisik, psikologis, sosial, dan religius menjadi faktor yang sama pentingnya dengan hereditas yang nantinya akan menentukan arah dan kualitas perkembangan individu.

Prinsip Hereditas (pewarisan sifat) :

  • Reproduksi (pewarisan sifat melalui sel benih)
  • Konformitas (pewarisan sifat mengikuti pola generasi sebelumnya)
  • Variasi (kombinasi gen yang beragam yang nantinya akan menghasilkan variasi sifat antar saudara)
  • Regresi Filial (sifat cenderung kembali ke rata-rata generasi sebelumnya)

Lingkungan: perspektif psikologi (lingkungan mencakup segala sesuatu yang ada di dalam maupun di luar individu yang dapat mempengaruhi sifat, perilaku, atau perkembangannya). Lingkungan mencakup objek alam, orang-orang, karya-karya, maupun fakta-fakta objektif yang ada dalam diri. Secara umum, lingkungan mencakup semua aspek dalam kehidupan manusia, baik itu internal maupun eksternal, meliputi aspek psikologis, fisiologi, dan sosiokultural. Menurut Siqelman dan Shaffer : Lingkungan perkembangan merujuk pada berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme yang dapat mempengaruhi ataupun di pengaruhi oleh perkembangan individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia

  • Aliran Nativisme: beranggapan bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang sudah dibawa sejak lahir. (Faktor hereditas)
  • Aliran Empirisme: aliran ini bertentangan dengan aliran nativisme, aliran ini berpandangan bahwa perkembangan tiap individu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang di peroleh.
  • Hukum konvergensi: dikemukakan oleh psikologi asal Jerman bernama William Stem, yang menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil dari interaksi pembawaan (hereditas) dan lingkungan. Meskipun hukum ini mengakui keduanya, masih terdapat ketidaksepakatan mengenai nama yang dominan, dengan beberapa terfokus lebih pada faktor hereditas dan yang sebagian lain berfokus pada faktor lingkungan.

Hubungan antara hereditas dan lingkungan dalam perkembangan hubungan antara faktor genetik dan lingkungan merupakan kunci dalam memahami perkembangan manusia. Keduanya bekerja sama dalam mempengaruhi hasil akhir perkembangan individu.

Interaksi hereditas dan lingkungan dalam perkembangan

Gen tidak hanya mencetak tiruan tetapi juga memberikan efek dengan menentukan jenis lingkungan yang akan dihadapi keturunannya. Lingkungan dan dukungan keluarga yang positif akan membentuk individy yang optimis dalam menjalankan aktivitas. Sebaliknya jika lingkungan dan dukungan keluarga negatif (tidak harmonis) akan membuat individu menjadi pesimis dalam menjalankan aktivitas bahkan  menimbulkan gangguan dalam belajar.

Cara hereditas dan lingkungan dalam berinteraksi

  • Passive genotype-environment interaction, yaitu interaksi genotipe dan lingkungan secara pasif terjadi ketika orang tua yang memiliki kesamaan genetik dengan anak, menciptakan lingkungan pengasuhan untuk anak tersebut.
  • Eviocative genotype-environment interactions, interaksi genotipe dan lingkungan secara evokatif terjadi ketika genotipe seorang anak mempengaruhi jenis lingkungan fisik dan sosial yang diterimanya.
  • Active genotype-environment interaction, interaksi genotipe dan lingkungan secara pasif terjadi ketika anak secara aktif mencari tau menjelajah lingkungan yang mereka anggap menarik dan menantang. Anak-anak cenderung memberikan tempat dan situasi yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun