Globalisasi adalah proses terjalinnya komunikasi dan hubungan dengan orang-orang di seluruh dunia dalam semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, budaya, teknologi, dan lingkungan. Globalisasi cenderung tak terbendung dan keberadaannya dipandang sebelah mata.
Globalisasi menciptakan tantangan dan konflik baru yang perlu dijawab dan diselesaikan guna memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saat ini, globalisasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat dan negara, namun tentunya juga membawa dampak positif dan negatif.
Arus globalisasi yang pesat menjadi salah satu penyebab yang menggerogoti generasi muda terhadap nilai cinta tanah air. Di tengah derasnya arus globalisasi, kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap mengenal dan melestarikan budaya sendiri. Di Indonesia, serbuan nilai-nilai Barat seiring dengan tren globalisasi menjadi ancaman bagi budaya daerah yang mencerminkan identitas daerah. Sebagai generasi muda, kita harus melindungi dan mencintai tanah air serta memperbaharui dan mengembangkan budaya daerah agar tidak kalah dengan globalisasi.
Dampak positif globalisasi :Â
1. Perubahan nilai sosial budaya, gaya hidup, dan pandangan duniaÂ
2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiÂ
3. Memperluas pasar produk dalam negeri hingga bersaing di pasar internasional.Â
4. Ruang sosial akan lebih terbuka. Berkat kemajuan teknologi, orang dapat dengan mudah berkomunikasi. Dapat menambah relasi dengan fasilitas yang ada.
Dampak negatif globalisasi :Â
1. Hilangnya nilai-nilai budaya asli.Â
2. Perubahan gaya hidup. Sikap individualistis dan egois. Sikap mengukur sesuatu dengan hedonisme material, sikap hidup dalam kemewahan dan kemewahan, kedudukan seseorang diukur dari kekayaannya. Â
3. Pendayagunaan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam yang sering menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran oleh limbah industri.Â
4. Ketergantungan pada negara maju. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, umumnya tidak mampu menghadapi globalisasi, serta struktur dan infrastruktur ekonomi negara-negara berkembang masih kurang.Â
5. Kurang lapangan pekerjaan. Globalisasi telah memudahkan banyak pekerja asing yang datang sebagai ahli di berbagai bidang kehidupan, untuk memasuki negara tersebut. Hal ini membuat persaingan di dunia kerja semakin ketat.
Upaya Melestarikan Dan Mengembangkan Budaya Daerah :
1.Pengalaman Budaya
Pengalaman budaya adalah masalah pelestarian budaya yang terjadi melalui pencelupan langsung dalam pengalaman budaya. Misalnya, ketika budaya berbentuk tarian, orang didorong untuk belajar dan berlatih untuk menguasai tarian, yang mungkin diadakan di beberapa acara dan festival setiap tahun. Oleh karena itu, budaya lokal masih bisa dilestarikan.
2.Pengetahuan Budaya
Pengetahuan budaya adalah pelestarian budaya yang melibatkan penciptaan pusat informasi budaya yang dapat berfungsi dalam berbagai cara. Dengan cara ini, generasi muda dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang budaya itu sendiri.
Selain dilestarikan dalam dua bentuk tersebut di atas, budaya lokal juga dapat dilestarikan dengan pengetahuan tentang budaya itu sendiri. Jadi setidaknya bisa mengantisipasi pembajakan budaya dari orang lain. Masalah yang sering muncul di masyarakat adalah terkadang tidak merasa bangga dengan produk atau budayanya sendiri. Lebih bangga dengan budaya impor yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa seperti masyarakat Timur. Karena kurangnya kesadaran untuk melestarikannya di kalangan generasi muda, budaya lokal mulai menurun dan terkikis seiring berjalannya waktu.
a)Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memajukan budaya daerah
b)Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal serta promosi dan konservasinya.
c)Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahan dan solidaritas yang tinggi.
d)Senantiasa mencegah budaya Indonesia merosot dan memungkinkan masyarakat menghadapi keragaman budaya daerah.
Upaya Menjaga Cinta Tanah Air Di Tengah Arus Globalisasi Dan Modernisasi :
1.Mencintai produk rumah tangga merupakan sikap yang dapat dikembangkan untuk menghindari gaya hidup Barat yang berlebihan.
2.Memahami nilai-nilai Kebangsaan dan Pancasila. Kecintaan terhadap nilai-nilai Pancasila akan membantu tetap terus menghargai budaya Indonesia meski banyak budaya asing yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
3.Terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, jangan pernah melupakan semboyan indah negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda. Sebagai generasi muda, harus menghargai segala perbedaan.
4.Pendidikan dengan mengedepankan jati diri bangsa melalui jalur formal dan informal. Melalui jalur formal, identitas bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan.
Untuk mengatasi globalisasi dengan menyaring informasi yang baik dan bermanfaat. Hindari ilmu pengetahuan yang keliru dan berita hoax yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif. Kita perlu menyadari pentingnya budaya daerah  sebagai identitas nasional. Hal ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat untuk menjaganya. Diharapkan peran generasi muda akan terus mewarisi budaya daerah dan tidak terpengaruh arus globalisasi.
Referensi :Â
Nahak, H. M. I. 2019. UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76.
Mubah, A. S. 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. 24(4), 302-308
Pratama, A.M. 2021. Globalisasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Dampak-dampaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H