Pada chapter yang sebelumnya, Hanaoka dan Kawana kabur ke hutan dari kejaran para peserta revolusi termasuk Tamiya dan instruktur Nakamura. Tak sengaja mereka memasuki 'tempat suci' yang ternyata adalah ladang opium.Â
Di chapter kali ini, masih melanjutkan ketika Kawan dan Hanaoka di ladang opium tersebut. Sekumpulan pria bersenjata bermunculan dan mencari keberadaan mereka berdua.Â
Sementara itu ada siluet seseorang di sekitar ladang. Orang itu sedang memperhatikan sebuah bangunan kecil tak jauh dari sana.
Tidak lama kemudian Kurusu keluar dari bangunan tersebut dan mendapatkan laporan mengenai adanya penyusup ke 'tempat suci'. Kurusu dan para bawahannya itu berjalan sambil membicarakan hal tersebut, ternyata Kawana dan Hanaoka bersembunyi tak jauh dari orang-orang itu sehingga mereka berdua bisa mendengar apa yang Kurusu katakan.
Kurusu mengatakan kalau peristiwa penyusup itu tak perlu diberitahukan kepada Andou, karena Andou sedang asik menyiksa Shun di 'ruang penyiksaan' di sebelah timur. Mendengar itu Kawana dan Hanaoka pun saling berbisik-bisik. Setelah Kurusu pergi, mereka berbalik badan dan berencana untuk ke tempat Shun.
Sayangnya Kawana tak sengaja menginjak ranting, salah satu pria bersenjata mendengarnya dan langsung berbalik. Dua wanita itu pun dikejar lagi. Para pria bersenjata itu tak main-main ingin membunuh mereka, salah satu peluru itu menggores bahu Hanaoka. Sampai ketika Hanaoka dan Kawana terpojok, mereka tak bisa melakukan apapun karena saking takutnya.
Tiba-tiba terdengar tembakan bertubi-tubi. Kawana dan Hanaoka memejamkan mata. Ketika membuka mata kembali, semua pria itu sudah tumbang dengan luka tembak. Mereka bertanya-tanya siapa yang melakukan itu?Â
Lebih mengutamakan keselamatan mereka, Kawana segera menuntun Hanaoka untuk pergi dan mengamankan diri lebih dulu.
Siluet misterius itu muncul lagi, dia lah yang telah menyelamatkan Kawana dan Hanaoka. Dan ternyata orang itu adalah Leo!
Leo mengatakan jika dia memiliki suatu keperluan dan terlihat kesal.