Tampaknya Jibeom tau kalau Hyungseong mengiranya seorang Grappler, Jibeom langsung membantahnya dan bersiap menyerang dengan posisi telapak tangan terbuka.
Hyungseong mengingat lagi sesi latihannya bersama Ma Taesoo, dia diajari tinju. Ma Taesoo juga bercerita kalau raja generasi 1 lainnya juga mewarisi ilmu pada junior-junior mereka, termasuk Kwak Jichang. Ma Taesoo yakin yang Jichang ajarkan pada juniornya (termasuk Jibeom) adalah teknik 'chop'. Chop yang sangat kuat sampai bisa membobol brankas.
Jibeom menyerang dengan chop dan langsung ditahan dengan tangan kiri Hyungseong. Terlihat kalau Hyunseong begitu keasakitan bahkan dia sampai terduduk. Persis seperti di masa lalu Ma Taesoo kalah 'adu tangan' dari Kwak Jichang.
Tak cukup sekali, Jibeom kembali melancarkan chop, kali ini Hyungseong menangkis dengan kepalan tangan kanan. Pukulan Hyungseong sangat kuat sampai bisa membalikkan tangan Jibeom sekaligus memukul wajahnya.
Kembali diperlihatkan sesi latihan Hyungseong dengan Ma Taesoo. Di sana Hyungseong telah menyelesaikan latihan dengan memukul sebuah batu besar. Ma Taesoo bangga dan dia menyerahkan mantelnya pada Hyungseong.
Kembali ke pertarungan. Hyungseong telah berhasil membuat Jibeom terkapar di tanah. Ia juga menyinggung mengenai seniornya, Ma Taesoo, tak mungkin mudah untuk dikalahkan. Ini menjadi penanda kemenangan Ahn Hyungseong.
Scene berpindah ke Park Hyungseok yang telah berhadapan dengan Kwak Jichang. Hyungseong mengingat nasihat DG/Lee Jihoon lewat telepon beberapa saat lalu untuk tidak lengah terhadap gerakan tangan Jichang.
Jichan menyadari kewaspadaan Hyungseok dan berjalan mempersempit jarak. Meski sempat was-was, Hyungseok langsung melayangkan pukulannya tanpa basa-basi. Seperti yang diduga, Jichang bisa menahannya hanya dengan satu tangan. Terlihat telapak tangan Jichang memerah seperti bekas luka.
Hyungseok mengajak Jichang untuk bertarung dan di belakangnya ada bayangan sang guru, Jonggun.
....
Itulah ringkasan manhwa Lookism chapter 436.