Di chapter 432 kemarin, Park Hyungseok pulang kampung dan bertemu ibunya. Dia menanyakan foto Park Jinyeong semasa muda dan reaksi sang ibu terlihat kaget dan marah. Hal itu pun menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai hubungan apa yang dimiliki ibu Hyungseok dengan Park Jinyeong.
Pada chapter 433 ini, scene masih menyambung saat ibu Hyungseok menanyakan dari mana foto itu didapatkan.Â
Ternyata sebelum itu, DG telah menelepon Hyungseok dan menyuruh Hyungseok menanyakan perihal foto Park Jinyeong pada ibunya. DG berasumsi jika ibu Hyungseok tau soal Hyungseok dan bahkan rahasia mengenai 'dua tubuh'.
Di sisi lain, ibu Hyungseok terus mendesak menanyakan dari mana Hyungseok mendapatkan foto Park Jinyeong. Ibu Hyungseok khawatir jika Hyungseok mencari Park Jinyeong. Hyungseok yang bingung dengan reaksi ibunya hanya menjawab bahwa dia mendapatkannya dari artis. Mendengar jawaban Hyungseok, sang ibu berhenti mendesak. Dia terjatuh lagi dan tampak terpuruk, ibu Hyungseok bergumam kalau Jinyeong telah kehilangan segalanya dan dia juga mengatakan tentang seorang 'bajingan' lah yang seharusnya mendapatkan hukuman. Hyungseok bertanya-tanya dalam hatinya siapa 'bajingan' yang ibunya maksud?
Ibu Hyungseok memeluk putranya itu dan meminta Hyungseok untuk tinggal bersamanya saja. Dia juga berkata ingin memberitau tentang sesuatu, tapi khawatir jika melukai Hyungseok. Pada tengah malam ketika ibuya sudah tertidur, Hyungseok memeriksa album-album foto keluarga. Hyungseok merasa mustahil jika Park Jinyeong adalah ayahnya, karena meskipun telah lama meninggal, Hyungseok masih ingat sedikit-sedikit tentang ayahnya. Bukti pendukung adalah foto pernikahan orangtuanya. Sangat jelas jika mempelai pria yang bersanding dengan ibu Hyungseok saat itu bukanlah Park Jinyeong.
Tiba-tiba mata Hyungseok terbelalak. Dia menemukan sebuah foto yang menampilkan kebersamaan ayahnya dengan Park Jinyeong semasa muda. Dari posenya, mereka tampak dekat.
Scene berpindah ke sebuah motel kecil tempat di mana Gimyung dan Rain Man bersembunyi. Saat itu mereka masih menjadi buronan polisi karena kasus bentrokan beberapa waktu lalu dengan Ilhar. Rain Man menyusul Gimyung yang keluar motel, dia tampak khawatir.
Namun Gimyung bilang hanya ingin berjalan-jalan. Gimyung menanyakan keadaan Big Deal, dengan lesu Rain Man menjawab jika mereka semakin memburuk. Bahkan kabar tertangkapnya Yohan dan Seongeun oleh Ilhae juga sudah sampai ke telinga mereka. Gimyung merasa sangat bersalah, dia ingin menyelamatkan, namun bayang-banyang ketidak berdayaan Big Deal melawan Ilhae membuatnya ragu.
Seseorang datang dan memanggil. Rain Man menjelaskan kalau orang itu adalah 'ketua' di daerah tersebut dan juga orang yang membantu mereka saat dikejar-kejar polisi. Gimyung pun menanyakan bagaimana caranya berterimakasih pada orang itu. Namun, orang itu yang ternyata memakai kursi roda justru mengatakan kalau dialah yang sedang berterimakasih, sebab dia berhutang budi pada ayah Gimyung, Kim Gabryong.
Orang itu pun memperkenalkan diri, namanya adalah Choi Bongae, salah satu anggota crew era pukulan Kim Gabryong.
Scene berpindah ke sebuah bis yang dalam perjalanan. Hyungseok dan Ibunya akan pergi ke rumah nenek dengan tujuan utama mengetahui kebenaran tentang hubungan Park Jinyeong dan rahasia 'dua tubuh'. Hyungseok juga ingin menemui Park Jinyeong dengan tubuh aslinya. Beberapa sat kemudian, mereka sampai di rumah nenek, di sana sudah ada saudara-saudara Hyungseok berkumpul, termasuk sepupu Hyungseok Park Hyungjun dan Park Hyungdavy yang penampilannya masih belum berubah.Â
Tak lama kemudian Hyungseok dan ibunya datang, tentu semua terkejut dengan perubahan Hyungseok yang semakin keren dan tampan. Tak hanya itu, Hyungseok juga memberikan hadiah tiket konser DG untuk Hyungjun dan bersedia membantu mengenalkan Hyungdavy pada Arin (gadis tic tac toc yang pernah Hyungseok tolong saat arc Ilhae ap 2) sebagai sesama streamer. Hyungseok juga membawakan banyak hadiah mahal untuk yang lainnya.
Hyungseok masuk ke dalam rumah untuk menyapa neneknya. Nenek Hyungseok mengatakan jika Hyungseok adalah putranya, namun Hyungdavy langsung mengkoreksi, seharusnya dipanggil cucu. Hyungseok pun memberi salam pada neneknya dari jarak yang lebih dekat. Sontak saja neneknya langsung terkejut dan histeris, dia memaki dan mengatakan mengapa berani-beraninya menginjakkan kaki di rumahnya. Nenek Hyungseok juga memanggil Hyungseok dengan nama Park Jinyeong saat mengamuk.
Chapter 433 pun berakhir di sana.
....
Sungguh melegakan karena setelah sekian lama kita akhirnya melihat Hyungseok berkumpul dengan keluarga besar.
Lalu misteri hubungan Park Jinyeong dengan keluarga Hyungseok pun semakin menimbulkan tanda tanya.Â
Mengapa nenek Hyungseok memanggilnya dengan nama Park Jinyeong? Apakah semirip itu Hyungseok dengan Jinyeong?Â
Apa pula yang telah dilakukan Park Jinyeong di masa lalu?
Dari mana DG tau kalau ibu Hyungseok mengenal Park Jinyeong?
Hm ... Makin bikin penasaran kan?
Mari kita simak terus kelanjutannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H