Kawan Lama

Hai, kawan. Lama tidak berjumpa. 

Kau mungkin lupa siapa aku, tapi jangan khawatir, aku akan memerkenalkan diriku lagi. 

Aku Nina. Gadis berambut ikal dan bertubuh kurus kering yang sekelas denganmu saat di Sekolah Dasar. Ingat tidak dulu kau sering menjahiliku dengan mencoret-coret mejaku, menyembunyikan baju olahragaku bahkan sampai mengunciku di kamar mandi? Itu saat-saat yang menyenangkan 'kan? Aku masih ingat tawa riangmu saat melakukannya.

Baca juga: Jangan Keluar Larut Malam

Sayang sekali setelah kejadian terakhir aku harus pindah karena ikut dengan pamanku. Padahal aku masih ingin melihat tawamu itu. Kau juga pasti kesepian setelah kepergianku 'kan?

Jangan khawatir. Sekarang aku siap mewarnai hari-harimu lagi. 

Saat tinggal bersama paman di pelosok hutan, aku memelajari banyak hal menarik lho. Aku ingin menunjukkannya padamu. Salah satunya adalah aku kini bisa memisahkan raga dari badanku. Butuh waktu yang lama untuk bisa memelajarinya. Aku harus meminum darah hewan-hewan tertentu, berdiam diri sendirian di hutan, dikelilingi banyak tetua suku yang merapalkan mantra dan lainnya. Tapi semua usaha kerasku berbuah sangat baik.

Baca juga: Rekomendasi 10 Lagu The Rampage from Exile Tribe

Buktinya ini. Aku, maksudku jiwaku berhasil keluar dan memasuki raga orang lain untuk mengirimkan surat ini padamu. Kalau kau penasaran bagaimana caranya gampang saja kok, aku hanya perlu memasuki mulut orang yang terbuka.

Mungkin kau masih bingung ya?

Baca juga: Cerpen: Seandainya Pintu Itu Dibuka

Baiklah, sebentar lagi aku akan ke kamarmu. Kita akan bermain seperti dahulu. Kau bisa menjahiliku lagi lalu tertawa puas dan aku akan memasuki mulutmu. Oke?

Ps. Mungkin saat kau selesai membaca, aku sudah ada di depan kaca jendelamu. Cepat buka ya!