Pada kisah masa lalu ini, usia Senju baru sekitar delapan tahun. Masih dalam masa bandel-bandelnya. Belum bisa memertanggungjawabkan perbuatan secara penuh seperti orang dewasa. Jangankan anak sekecil ini, banyak orang yang sudah dewasa saja ada yang masih suka lari dari tanggung jawab dan melempar kesalahan pada orang lain.
Apa perbuatan seperti itu bagus dan boleh dibela? Tentu saja tidak. Bagaimanapun melempar kesalahan pada orang lain adalah perbuatan yang buruk. Tapi dalam kasus ini, Senju tak bisa disalahkan sepenuhnya, apalagi Senju telah menyadari dan mengakui semua perbuatannya ketika dia dewasa.
Lalu di sisi Mikey, ada alasan mengapa dia bertindak begitu agresif. Pertama, pesawat mainan itu adalah buatan Shinichiro yang dikerjakan susah payah sampai menghabiskan waktu satu bulan lamanya. Sebagaimana kita tau, Mikey sangat mengagumi abangnya itu, jadi barang pemberian Shinichiro juga sangat berarti buatnya. Kedua, tampaknya Mikey memang sudah memiliki benih kerusakan mental atau yang lebih kita kenal dengan dark imulsivity sejak ia kecil.
Jadi, Mikey mengamuk seperti itu bukan hanya karena mainan rusak. Bisa saja itu hanya sebuah pemicu yang membangkitkan dark impulsivitynya.
Hal ini kurang lebih hampir sama konsepnya dengan kekuatan Ackerman dari Attack on Titan, di mana klan Ackerman memang dasarnya sudah kuat, tapi mereka perlu 'pemicu' untuk membangkitkan kekuatannya.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa dark impulsivity Mikey terlalu gampang dipicu bahkan terkesan remeh seperti ini?
Yah, masalah mental tidak bisa dianggap enteng. Bagi orang lain mungkin terasa biasa saja, tapi bagi mereka yang memiliki masalah pada mentalnya tentu saja berbeda.
Sayangnya sampai chapter 241, Tokyo Revengers belum memerlihatkan secara jelas alasan di balik dark impulsivity Mikey.
Mikey bersalah karena sudah melukai Sanzu. Tapi tidak layak jika mengatakan Mikey adalah orang paling bersalah dan menjadi sumber masalah dalam Tokyo Revengers.
Kita masih perlu meninjau kembali kelanjutan ceritanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H