kegiatan ini difokuskan pada pelatihan praktik langsung. Mahasiswa memperkenalkan alat ukur kualitas air  untuk mempelajari masing - masing fungsi dari alat tersebut, antara lain termometer, pH meter, DO reagen tes kit, dan amonia tes kit. Langkah-langkah penggunaannya diajarkan secara detail, meliputi:
    1. Cara persiapan dan memulai penggunaan alat.
    2. Pengambilan sampel air dari kolam pemeliharaan ikan nila.
    3. Pengukuran parameter kualitas air.
    4. Interpretasi hasil pengukuran dan tindak lanjut yang diperlukan.
Semua peserta memiliki kesempatan untuk mencoba alat tersebut secara langsung bedasarkan jadwal yang sudah diterapkan, kelompok belajar santri terdiri dari 20 anggota (12 Â Laki - laki dan 8 perempuan) dan masing - masing mendapatkan jadwal sebanyak 1 minggu satu kali dengan melakukan pengukuran dan pemberian pakan seperti biasanya. Hasil pengukuran dibandingkan untuk menilai kondisi air di kolam ikan pesantren.
Hasil dan Dampak Kegiatan
Setelah kegiatan ini, para santri dan pengurus pesantren menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh. Beberapa dampak positif yang terlihat antara lain:
- Peningkatan pengetahuan tentang pentingnya kualitas air dalam budidaya ikan nila.
- Kemampuan menggunakan alat pengukur kualitas air secara mandiri.
- Rencana pengelolaan kolam ikan yang lebih baik, termasuk jadwal rutin untuk memantau kualitas air.
- Produktivitas ikan nila yang diharapkan meningkat berkat pengelolaan air yang lebih optimal.
Mahasiswa sendiri mengajarkan materi mengenai kualitas air karena pada Pondok Pesantren Nurul Hidayah telah memiliki beberapa fasilitas pendukung yang sudah tersedia untuk budidaya ikan nila seperti alat ukur kualitas air namun tidak digunakan, hal tersebut disebabkan kurangnya pemahaman dari penggunaan alat ukur kualitas air itu sendiri.Â
Kesimpulan
Kegiatan kelompok belajar ini merupakan contoh nyata kontribusi mahasiswa IPB dalam pengembangan masyarakat, khususnya dalam lingkungan kelompok belajar santri dalam budidaya perikanan di Pondok Pesantren. Melalui pelatihan dan pengalaman langsung dalam menggunakan alat ukur kualitas air, dengan edukasi dan praktik penggunaan alat pengukur kualitas air, diharapkan pesantren dapat mengelola kolam ikan nila dengan lebih baik dan menjadi contoh bagi santri lainnya, pengelola pesantren dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak kolaborasi antara akademisi dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang relevan dan aplikatif bagi berbagai tantangan di pedesaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI