Pembuatan Inovasi di minggu pertama program : Pembuatan Bak Tandon sebagai Penampungan Bak Kontrol Kolam Beton Ikan Nila oleh Mahasiswa IPB Institut Pertanian Bogor (IPB) Sekolah Vokasi Manajemen Pembenihan Ikan
Mahasiswa Sekolah Vokasi Manajemen Pembenihan Ikan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang melaksanakan kegiatan pengembangan desa di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Bahrain, Desa Bojong. berhasil menciptakan sebuah inovasi yang memberikan solusi praktis dan efisien untuk budidaya ikan nila. Pembuatan ini berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan 11 Januari 2025.  Penampungan yang digunakan sebelumnya untuk kolam budidaya yaitu menggunakan penampungan kayu dan karung yang diisi pasir, namun penampungan tersebut sering sekali bocor dan terbawa arus, sehingga inovasi pembuatan tandon ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan air pada kolam  ikan nila beton melalui pembuatan bak tandon yang terintegrasi dengan sistem kontrol air.
Inovasi Bak Tandon: Desain dan Spesifikasi
Bak tandon  ini didesain dengan  panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan kedalaman 1 meter, dengan kapasitas penyimpanan air yang cukup besar untuk mendukung kebutuhan kolam ikan. Bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi bak tandon dipilih secara cermat untuk memastikan daya tahan  dan keramahan lingkungan, dengan alat - alat yang digunakan yaitu heubeul, pasir, semen rajawali, pipa paralon, keramik dan semen heubeul.
Untuk mengalirkan air dari sumbernya, mahasiswa IPB menggunakan pipa paralon serukuran 2 inch sepanjang 55 meter yang terhubung langsung ke sumber air alami - sungai pegunungan. Penggunaan air sungai pegunungan memiliki banyak keuntungan, karena sumber air ini memiliki kualitas air yang sangat baik dan kaya akan oksigen sehingga mendukung pertumbuhan ikan nila yang optimal.
Tahapan Pembuatan Bak Tandon
1. survei dan perencanaan
Kegiatan dimulai dengan survei lokasi untuk menentukan lokasi strategis pembangunan bak beton penyimpanan air dan rute pemasangan pipa paralon. Mahasiswa melakukan analisis kualitas air sungai untuk mengetahui apakah kualitas airnya sesuai untuk kebutuhan budidaya ikan nila.
2. Persiapan Kontruksi Wadah
Bahan memilih bahan-bahan berkualitas seperti heubeul, semen, pasir, Â dan pipa paralon. Selain itu tenaga kerja yang dilibatkan yaitu para santri dari Pondok Pesantren Nurul Hidayah Albahrain.
3. Pembangunan Bak Tandon
Proses pembangunan bak tandon diawali dengan pemasangan heubeul sebanyak 45 buah, semen heubeul 2 buah, semen biasa 6 buah, pasir 26 karung, pipa paralon sebanyak 17 buah, L paralon 3 buah, lem paralon 1 buah, keramik 4 buah dan pembuatan juga pengeringan secara bertahap. Setelah  bak tandon selesai dibangun, maka akan diuji untuk memastikan tidak ada kebocoran. Pemasangan pipa paralon sepanjang 55 meter dipasang dengan hati-hati mengikuti kontur tanah. Sistem ini dilengkapi dengan filter sederhana untuk mencegah masuknya kotoran dari sungai (sekat disetiap ujung saluran)
4. Pengujian dan Uji Coba
Setelah bak tandon kendali selesai dibuat, dilakukan uji coba untuk mengalirkan air dari sungai melalui bak tandon dan masuk ke dalam kolam beton. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem  bekerja dengan baik, memastikan drainase stabil dan membuat kolam lebih mudah dikelola.
Keuntungan Bak Tandon dalam Budidaya Ikan Nila
Pengelolaan dan pengontrolan air yang lebih efisien dengan menggunakan bak tandon, mahasiswa dan juga kelompok belajar dapat mengontrol kualitas dan kuantitas air yang masuk ke dalam kolam. Ini membantu menjaga ikan nila tetap sehat dan meningkatkan produktivitas. Pemanfaatan Sumber Daya Air Alami  menggunakan air sungai pegunungan yang kaya oksigen menyediakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan ikan dan mengurangi kebutuhan aerasi tambahan. Sarana Edukasi dan Inovasi juga berpengaruh bagi proyek ini menjadikan model edukasi bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam penerapan teknologi sederhana namun efektif dalam budidaya ikan.
Dampak Bagi Masyarakat Pondok Pesantren
Inovasi bak tandon ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi pesantren dan pembudidaya ikan di Desa Bojong, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Dengan sistem yang lebih efisien, biaya operasional budidaya ikan dapat ditekan, sementara hasil panen diperkirakan meningkat signifikan.
Penutup
Pembuatan bak tandon oleh mahasiswa IPB Sekolah Vokasi Manajemen Pembenihan Ikan menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pendidikan dan masyarakat mampu menciptakan solusi praktis bagi tantangan lokal. Melalui inovasi ini, budidaya ikan nila di Desa Bojong tidak hanya menjadi lebih efisien, tetapi juga berkelanjutan. Proyek ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain dengan kondisi serupa, membawa manfaat luas bagi pengembangan sektor perikanan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI