Mohon tunggu...
Auly _
Auly _ Mohon Tunggu... -

biasa saja !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ornamen

26 Agustus 2013   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dewa Thor dahulu baik hati. Perangainya baik kepada lidah setiap orang yang punya lidah. Ia keturunan Bath dari Bunda Nere, yaitu gadis semenanjung barat kota Avenue. Istri Bath sangat beragam. Setiap bangsa ingin menjadi keluarga Bath. Bath adalah Dewa Hujan. Bukan air, tapi hujan.

Bunda Nere adalah sebutan dari satu-satunya istri Bath yang dikaruniai cinta. Nere tak segera hamil oleh cinta Bath yang pertama. Dalam kitab Futur diceritakan, Nere hamil setelah Seribu cinta dari Bath.

Sekian ribu cinta dari Bath, Thor terlahir sebagai putra. Satunya putra yang menyambung nadi Bath. Seluruh Guruh gembira bersorak dalam sebuah pesta.

Thor tumbuh menjadi pemuda yang gerah. Firman mengatakan, Thor pembagi cinta, tugasnya membuat cerita pada setiap hati.

Dalam kalimat yang sama Tuhan berkehendak.

Thor memilih hidup pada pohon Oak. Pohon yang tumbuh sepanjang tahun. Pohon keabadian. Sejak Thor bersemayam dalam oak, kaki pohon oak mengguncang-guncang daratan lautan. Semua yang bernama kehidupan menjadi sekarat. Menemui cintanya kepada Tuhan.

Tuhan mengutuk Thor dalam sebuah oak. Kakinya semakin melumat gunung-gunung. Ia hanya mau berhenti jika ada gadis menangis.

Konon, dipenghujung tahun sebelum renaissance tak ada satupun gadis terlahir waktu itu. Sampai gadis-gadis tua semakin serak. satu persatu terkubur tangisannya sendiri. Gadis-gadis itu perawan abdi. Tak ada lelaki berani menidurinya. Demi sebuah janji, mereka menenangkan Thor, kaki oak.

Cerita baru dimulai dengan seorang renta membunuh gadisnya, sebelum mengucurkan darahnya ke batang oak. Sejak saat itu oak tak lagi sebagai Thor. Tetapi Thor masih tertidur oleh darah.

Seluruh tanah yang diporakdakan Thor seketika diselimuti pasir berwarna putih. Pasir itu menutupi setiap jalan-jalan. Menghapus semua nama lukisan kota. Pasir itu setiap tahin terjatuh dari langit. Seperti yang sekarang disebut salju.

Dalam sebuah waktu, pasir itu menjadi air yang mengalir. Mengalir satu arah. Bermuara disebelah gunung Quud membentuk sebuah danau. Danau itu ditumbuhi ganggang ditepi-tepi. Bau ganggang menyengat membuat Thor terbangun dan terjadilah pengulangan cerita lampau. Satu persatu darah gadis serak membius Thor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun