Mohon tunggu...
aulia saharani
aulia saharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang

seseorang yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengelolaan Sampah

26 Juni 2022   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2022   13:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Upaya menjaga lingkungan sehat bebas dimasalah sampah dimulai dengan mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengolah sampah menjadi kompos. 

Tidak semua sampah organic bisa diolah menjadi kompos, penting dilakukan tahapan pemisahan sampah organic supaya dihindari dari sisa daging, tulang, duri-duri ikan, produk-produk yang berasal dari susu, sisa makanan berlemak, agar diperoleh hasil olahan kompos kualitas baik yang tidak berbau. Proses pembuatan kompas sampah rumah tangga di perlukan alat yang biasanya disebut komposter. 

Menjaga kelestarian lingkungan agar tetap sehat dan bebas dari masalah sampah, dimulai dengan menerapkan sanitasi yang baik diantaranya membuang sampah menjadi mengolah sampah menjadi kompos. 

Mengolah sampah organik komos merupakan proses alami yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada didalam sampah . Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik. Hasil olahan kompos dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.

Pupuk kompos dapat meningkatkan tingkat kesuburan tanah, merangsang perakaran yang sehat, memperbaiki sifat tanah baik sifat fisik tanah, , biologi tanah dan kimia tanah sehingga kompos dapat menyebabkan kapasitas penyangga tanah semakin tinggi dan dapat pula memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.

Pengelolaan yang sedang berjalan saat ini (TPA, TPS) yang mengandalkan pada sistem pengangkutan, pembuangan dan pengolahan menjadi bahan urugan perlu diubah karena dirasakan sangat tidak ekonomis (cost center). 

Disamping memerlukan biaya operasional dan lahan bagi pembuangan akhir yang luas juga menimbulkan banyak dampak yang kurang menguntungkan bagi kehidupan masyarakat kota serta akan menumbuhkan masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungannya.

Ke depan  pendekatan yang paling tepat dalam penanganan sampah melalui sistem pengelolaan sampah terpadu yang disebut Silarsatu dimana sistem ini merupakan sitem pengelolaan sampah tanpa sisa (zero waste system) dapat merubah paradigma dari cost center menjadi profit center dengan cara memaksimalkam peran serta masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi bahan yang mempuyai nilai ekonomis.

Dengan adanya pengelolaan-pengelolaan sampah yang baik secara alami ataupun dengan campur tangan manusia diharapkan akan dapat mengurangi penumpukan sampah di lokasi pembuangan akhir sampah atau TPA yang merupakan salah satu faktor penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun