semuanya kacau.Â
Aku tidak bisa melakukan aturan sederhana seperti dari poin 1-5.
Aku kini menyalahkan diriku, mengapa membiarkan pemulihan ini berantakan?
Pola makan berantakan, minum obat tidak rutin lagi, pola tidur rusak, rasa murung berlebih dan mudah tertekan terus mengganggu produktivitas.
Semua bertambah rumit. Terlebih saat orang-orang merayakan Bulan Pengampunan, justru bagiku adalah sebuah kutukan untuk pemulihan Gangguan Panikku.
Tapi apa peduli orang? Mereka masih lihat aku sehat, bisa beraktivitas dan tersenyum, jadi mestinya harus kuat kan?Â
Jujur saja, aku sulit menjalani.Â
Bagian sulit dari penyakit mental, adalah orang menganggapmu seolah kau sehat
Orang tidak pernah tahu kalau aku sekarang sangat kesulitan menjadi manusia.
Hidup terasa tidak ada gunanya, karena usahaku untuk memulihkan diriku sendiri sia-sia
Jadi, apakah salah kalau aku meminta pengampunan untuk kelemahanku ini?