Peringatan: Artikel ini berbicara mengenai kesehatan mental, kebijaksanaan pembaca sangat dibutuhkan.
-----
Hari itu Minggu, pada hari itu saya bekerja. WFH. Namun sebenarnya saya merasakan sakit kepala sudah berhari-hari karena kecemasan dan obat yang saya konsumsi sudah tidak mempan membantu insomnia akut yang saya alami.
Jadi, tidak masalah; bekerja sajalah pikirku. Tumpukan artikel masih menunggu. Toh kemarin-kemarin saya juga mampu menyelesaikan pekerjaan.
Namun entah kenapa pada hari ini saya menganggap bahwa "Hari ini sudah waktunya". Maka sekira pukul 22, satu jam sebelum saya menyelesaikan shift, segala kejahatan seolah menimpa.
Tiba-tiba saja kaki dan tangan saya membeku. Dingin itu menjalar dan bergetar tanpa bisa saya kendalikan. Jantung pun berdebar, sedikit sesak rasanya, pikiran saya sangat kalut.
"Begini kah rasanya? Duh sial, mana jelang tengah malam!", omel saya.
Sementara itu artikel mengalir deras, masih banyak yang perlu saya kerjakan.
Tapi saya terpaksa mengakhiri, saya gak kuat lagi.
Tak lupa saya teks rekan dalam keadaan tangan gemetar tidak karuan, hanya sebatas kata "Bang", sangat sulit! Tetikus yang saya genggam jatuh terbanting.
Selama setengah jam saya dalam rasa kalut dan pasrah menenangkan diri di dalam kamar.