Pada saat ini Covid-19 varian omicron memang tidak "seganas" varian-varian sebelumnya meskipun penyebarannya lebih cepat, sehingga Indonesia mungkin mengikuti negara lain yang melonggarkan aturan mobilisasi masyarakatnya sekaligus sebagai upaya kembali meningkatkan perekonomian.
Sebagai warga, perspektif saya dalam menanggapi kebijakan ini sejatinya tidak kontra.Â
Hanya saja berharap masyarakat tidak lalai menerapkan protokol kesehatan dan sadar akan pentingnya melindungi sesama.
Karena dengan diberlakukannya kebijakan ini, tentu saja akan mendorong arus mobilisasi lebih besar lagi terlebih pada saat mudik nanti.
Seiring dengan itu, program vaksinasi booster diharapkan terus dilakukan. Karena perlu diingat, varian omicron masih terus menyerang kita meski sudah divaksinasi kedua kali.
Jika kita sudah siap menuju endemi, artinya kita harus bersedia hidup berdampingan dengan Covid-19.
Sebagaimana kita tahu, gejala Covid-19 kian hari kian ringan, dan apabila aturan tes PCR dicabut dalam melakukan perjalanan, kita tidak akan tahu apakah seseorang di dekat kita positif Covid-19 atau tidak.
Jika pada masa sekarang kita masih bisa tahu, apabila hasil PCR positif dengan gejala ringan kita harus melakukan isolasi mandiri, apabila aturan ini terapkan maka dikhawatirkan tidak banyak orang yang sadar untuk mengecek status kesehatannya.
Terlebih apabila nantinya aturan pelonggaran pemakaian masker dilakukan sebagaimana yang sudah diterapkan di negara lain, risiko kita terpapar virus semakin meningkat.
Meskipun begitu saya berharap, keadaan semakin membaik, aktivitas ekonomi semakin meningkat, seiring berharap kasus kematian akibat Covid-19 semakin menurun dan bahkan tidak ada lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H