"Selalu yakinkan dalam dirimu, tolong, untuk saat ini... Kamu Tidak Sendiri".
Begitu ucapan psikiater yang sangat saya ingat dan saya indahkan dalam satu bulan ini. Tidak ada perkataan lebih, ia berhenti, sejenak hening dan berkata lagi "Kamu tidak sendiri, Aulia".Â
Ia mungkin tahu saya mungkin mulai menangis, dalam momen itu saya sekuat tenaga membendung air mata hanya dengan perkataan sederhana tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir saya menjadi pasien rawat jalan di poli kejiwaan di salah satu rumah sakit besar di Jakarta.
Mungkin ini yang disebut proses kehidupan. Tanpa kita sadari telah menanggung beban dan trauma yang begitu banyak. Hingga suatu hari kita mengakui bahwa kita lemah dan tidak berdaya secara batin. Kita hanya berpura-pura sehari-hari tampil kuat dan ceria. Merasa bahwa semua akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak.
Pada artikel ini, saya mungkin cukup membahas tentang kesehatan mental, walau sesungguhnya, ada banyak cerita kenapa bisa terjadi seperti ini yang akan saya tuangkan pada artikel-artikel berikutnya.
Dalam tulisan ini saya justru merasa beruntung dan secara sadar saya berobat dan mau dipulihkan.
Tidak banyak yang menyadari, atau bahkan Anda yang membaca artikel ini bahwa kesulitan tidur merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan mental.
Jika dalam satu bulan saja Anda menderita kesulitan tidur setiap hari, gangguan tidur dan mimpi buruk yang berturut-turut. Maka saya sarankan, carilah pertolongan ke psikolog atau juga ke psikiater.
Hal ini karena yang saya alami demikian. Namun sayangnya saya saya mengabaikan pertanda tersebut.Â
Dalam satu tahun lebih saya sulit tidur, jam tidur saya berantakan, sulit berkonsentrasi, dan merasakan detak jantung yang cepat. Meskipun dalam kondisi lelah sekalipun, saya tidak bisa tidur dan tetap terjaga hingga pagi.Â
Hingga badan rasanya seperti mati. Dingin dan mengambang.
