Ajak dia sama-sama memikirkan konsekuensi
Misalnya, "Coba lo bangun pagi sesuai jadwal, mungkin kita bisa ke tempat ini tanpa harus antre", dengan begitu dia bisa menyesal juga. Dia akan terdorong untuk bisa mencapai tujuan bersama-sama. Halah!
Meskipun begitu, tidak baik juga untuk mengungkit kesalahan dia secara terus menerus. Perjalanan akan dipenuhi hawa negatif, membuat kita seolah-olah overthingking. Tidak menutup kemungkinan memicu pertengkaran. Padahal kita sendiri tidak menyadari kekurangan diri sendiri.
Buat rencana mendadak
kenapa tidak berdiskusi untuk mengubah rencana tersebut ke atraksi wisata indoor atau museum yang dekat dengan destinasi itu?
Jangan ikut mengeluh
Katakanlah dia adalah seorang pengeluh. Capek sedikit mengeluh, destinasi tidak sesuai harapan mengeluh, makanan tidak enak mengeluh.
Mengeluh adalah ekspresi atas ketidaknyamanan, namun bisa mempengaruhi orang sekitar. Ketika melakukan perjalanan, kita harus bisa mentolerir segala ketidaknyamanan itu. Belajar untuk memahaminya.
Ingatkan pada teman perjalananmu kalau traveling artinya kita keluar dari zona nyaman. Kamu menjalani aktivitas yang tidak biasa yang bisa membuatmu jadi tambah lelah. Hari akan terasa lebih lambat, namun kalau dipenuhi dengan keluh kesah, kesan apa yang akan didapatkan dalam perjalanan itu?
Maafkan Sajalah Dia!