Jika kita memiliki biaya sebesar 40 juta Rupiah, mana yang Anda pilih, membayar biaya haji atau melakukan umrah plus ke Yerusalem (Masjid Al Aqsa)?
Saya tebak banyak dari kita mengambil opsi yang pertama.Â
Berhaji adalah rukun Islam, atas dasar itulah pribadi yang ingin meningkatkan derajatnya di mata Ilahi, sudah pasti merindukan perjalanan tersebut. Meskipun harus menunggu antrean bertahun-tahun lamanya.
Selain fisik yang harus disiapkan, kesabaran kita juga diuji. Dengan itu, sudah lengkap rasanya Keislaman seseorang. Lima Rukun Islam sudah tuntas diraih.
Tidak sedikit juga orang-orang memilih opsi kedua. Melakukan kunjungan ke Yerusalem, Al Quds. Kota suci yang jaraknya nun jauh di sana, yang kini rupanya bercahaya emas terang di pusatnya. Hingga Al Quran mencatatnya sebagai Al Aqsa, yang terjauh.
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya Muhammad. pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha. yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." -- QS Al Isra : 1
Selain berangkat ke sana tidak perlu menunggu waktu yang lama seperti berhaji, Yerusalem tercatat sebagai kota para nabi. Tidak hanya berkunjung ke Masjid Al Aqsa, kita bisa melakukan ziarah ke makam para nabi keturunan Ibrahim di sekitar Syam (Israel-Palestina, Yordania, Suriah).
Kita pasti mengetahui bahwa situasi di daerah tersebut tengah dirundung konflik yang panjang. Seperti perang saudara di Suriah dan Konflik Israel - Palestina yang membuat kita merasa khawatir bahwa akan terjadi apa-apa jika berkunjung ke sana dalam waktu dekat.
Baca juga: Empat Fakta Menyedihkan tentang Palestina
Terlebih Yerusalem dan Masjid Al Aqsa merupakan penyebab utama konflik antar kedua bangsa Israel-Palestina. Konflik tersebut bahkan meluas karena masuk dalam konflik agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia.
Masjid Al Aqsa merupakan area yang disucikan oleh tiga agama, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount (Bukit Kuil Suci) dan kiblat peribadatan mereka, sementara umat Kristiani memanggilnya dengan Bait Allah.