Melaka adalah kota dengan segudang sejarah. Kota ini pada masa lampau kerap menjadi rebutan penguasa karena wilayahnya sangat strategis dalam mengatur kegiatan perdagangan yang melintasi Selat Melaka - merupakan salah satu jalur sutra yang dilewati para penjelajah dunia dan perannya masih sangat penting hingga masa kini  untuk menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.
Begitu banyak sejarah yang terukir di kota ini. Maka Ketika anda menjejakkan kaki di Melaka, jangan heran dengan banyaknya museum bertebaran yang jaraknya satu sama lain berdempetan. Seolah setiap kita melangkah, kita diajak untuk menjadi saksi peradaban nusantara yang dulu tersohor bagi warga dunia pada masanya.
Aktivitas peradaban Melaka tidak terlepas dari Sungai. Sejak awal abad ke-15 para pedagang berlayar menghidupi jalur ini ke penduduk lokal untuk menukar barang, membuat armada penakluk Eropa tergoda untuk menguasai perairan dan kerajaan.
Mari kita bahas satu-persatu!
The Stadhuys
Langkah pertama bisa kita mulai dari titik ini. Biasa disebut dengan Dutch Square / Bangunan Merah. Di sinilah pusat kota Melaka pada masa kolonial Belanda. Dikelilingi dengan gereja Christ Church, balai kota (Stadhuys), alun-alun pasar, sekolah, dan tepian sungai Melaka yang asri. Membuat kota ini berkarakter layaknya kota-kota kuno di Eropa.
Bangunan ini berdiri di sebuah bukit belakang Stadhuys, dengan menaiki beberapa anak tangga. Dari bukit ini kita bisa melihat pemandangan kota tua Melaka 360 derajat.