Mohon tunggu...
M Aulia Rahman
M Aulia Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keliling Singapura dengan MRT dan Bus? Ini yang Harus Kamu Pahami

12 November 2017   17:45 Diperbarui: 13 November 2017   12:05 5398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MRT Singapura. sumber: businesstimes.com.sg

Sebagaimana kita tahu, sistem transportasi umum di Singapura sudah maju. Selain itu, peraturan yang ada di sana lebih ketat disertai kamera pengawas (CCTV) yang tersebar merata agar tidak ada yang berani melanggar.

Meski beberapa peraturan yang terpampang di dalam armada bus dan kereta tidak jauh berbeda dengan di negara kita pada umumnya, seperti dilarang merokok, makan, dan minum. Namun ada juga peraturan tidak tertulis yang sudah melekat di masyarakat lokal yang harus kita pahami sebagai pelancong.

Bagi Anda yang hendak ke sana, berikut panduan bertansportasi agar tidak merasa canggung.

Dilarang makan dan minum

Layaknya Transjakarta dan KRL Commuter Line, penumpang Bus dan MRT di Singapura tidak boleh makan dan minum selama perjalanan, bahkan untuk seteguk air pun!. Maka tidak heran jika armada MRT Singapura dinobatkan sebagai moda transportasi paling bersih dibandingkan dengan kereta metro di negara lain.

Interior MRT Singapura (Dok pribadi)
Interior MRT Singapura (Dok pribadi)
Bagi yang melanggar, akan diberi peringatan melalui pengeras suara dari petugas operator pengawas dan dijatuhi denda sebesar SGD 500 atau setara dengan 5 juta rupiah.

 Dilarang mengunyah permen karet

Sebaiknya jangan membawa permen karet ke Singapura. Bukan hanya dilarang di transportasi umum, Bahkan Singapura juga melarang warganya memperjual-belikan permen karet. Denda yang diberikan pun tidak tanggung-tanggung, jika anda terciduk mengunyah permen karet, akan dikenakan denda sebesar SGD 100 atau setara dengan satu juta Rupiah!

 Menunggu di area bertanda khusus

Seorang penumpang sedang menunggu MRT. Terlihat garis pembatas berwarna merah antara pintu masuk (dok pribadi)
Seorang penumpang sedang menunggu MRT. Terlihat garis pembatas berwarna merah antara pintu masuk (dok pribadi)
Dalam mengatur arus masuk dan keluar penumpang, di stasiun MRT terdapat tanda batas menunggu yang berada di lantai. Untuk itu menunggulah di samping kanan dan kiri pintu dan jangan langsung masuk sebelum memberi jalan kepada penumpang yang turun terlebih dahulu.

Hindari duduk di kursi prioritas

Kursi ini terletak di dekat pintu-pintu kereta dan bus. Beberapa rangkaian MRT bahkan dinamakan dengan "reserved seat" yang artinya kursi tersebut hanya diperuntukkan untuk penyandang disabilitas, ibu hamil, dan orang lanjut usia. Jika anda bukan termasuk dalam kategori tersebut, sebaiknya tidak usah duduk karena penduduk lokal pun enggan untuk duduk di kursi itu.

Tempat duduk prioritas terletak di samping pintu kereta (dok pribadi)
Tempat duduk prioritas terletak di samping pintu kereta (dok pribadi)
Ketika dalam keadaan penuh sebaiknya berilah duduk kepada penumpang yang lebih membutuhkan dari anda. Jika biasanya anda apatis dengan hal ini, saat berada di Singapura, jadilah lebih ramah!.

Menggunakan eskalator di sebelah kiri

Semua stasiun MRT di Singapura difasilitasi eskalator dan lift (dok pribadi)
Semua stasiun MRT di Singapura difasilitasi eskalator dan lift (dok pribadi)
Peraturan ini memang tidak tercantum jelas namun sudah menjadi kebiasaan masyarakat Singapura. Ketika menggunakan eskalator di stasiun atau tempat publik yang lain, berdirilah sebelah kiri. Sisi sebelah kanan eskalator diperuntukkan untuk jalur cepat. Kalau anda hanya berdiam, artinya anda menghalangi jalan dan orang di belakang anda tidak segan menegur anda untuk berjalan.

 Jika naik bus, tidak ada transaksi antara penumpang dan supir

SBS Transit, Bus kota di Singapura (dok pribadi)
SBS Transit, Bus kota di Singapura (dok pribadi)
Jika anda tidak punya kartu pembayaran dan hendak menggunakan uang cash saat menaiki bus kota, sebaiknya kenali dulu tarifnya dan persiapkan uang pas. Di Singapura, kita tidak bisa minta kembalian jika membayar lebih dari tarif. Hal ini karena supir tidak memegang uang dan penumpang langsung memasukkan uangnya ke dalam kotak pembayaran.

Masuk dari pintu depan, keluar dari pintu belakang

Saat menggunakan bus kota di Singapura, kita tidak bisa masuk dari sembarang pintu. Pintu bagian depan hanya diperuntukkan untuk penumpang masuk dan pintu bagian belakang hanya untuk penumpang keluar. Anda juga harus Tap in kartu pembayaran saat masuk dan tap outuntuk keluar dari bus, atau masukkan sejumlah uang ke kotak pembayaran di sebelah supir. 

*Artikel ini juga tertuang dalam Rayapos.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun