Kedua tim boleh jadi semakin ngotot mencari gol penentu kemenangan untuk mengunci peringkat ketiga. Suka atau tidak, Dewi Fortuna lebih berpihak kepada Italia saat itu. Lima menit setelah gol Inggris tercipta melalui Platt, Schilacci yang berusaha menggiring bola menembus kotak penalti Inggris dijegal oleh Paul Parker hingga keduanya tersungkur. Tanpa ragu, wasit langsung menunjuk titik putih.
Schilacci mengeksekusi sendiri penalti yang diberikan wasit. Mudah saja baginya untuk mengelabuhi Shilton yang salah menebak arah bola. Italia unggul 2-1 dan semenit berselang Nicola Berti sempat menceploskan bola ke gawang Inggris, namun wasit tidak mengesahkannya menjadi gol dan tidak ada lagi perubahan skor yang terjadi hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi.
Kemenangan atas Inggris bisa dibilang menjadi hadiah hiburan bagi Italia. Selain duduk di peringkat ketiga, penghargaan individu juga didapat Schilacci yang didapuk sebagai pencetak gol terbanyak (6 gol) sekaligus pemain terbaik.
Bagaimana dengan Inggris? Mereka tidak pulang dengan tangan hampa. Inggris mendapatkan penghargaan tim Fair Play berkat catatan nihil kartu merah dan minim kartu kuning sepanjang turnamen.
***
Piala Dunia 1990 telah puluhan tahun berlalu. Tetapi, memori akan pertandingan itu tidak hilang begitu saja. Bagi Schilacci, misalnya yang karier sepakbolanya bergelimang ketenaran berkat aksinya di sana.
"Tiga puluh tahun telah berlalu, dan masa-masa Piala Dunia selalu hadir di mata dan pikiran saya." ujar Schilacci  pada pertengahan 2020 lalu seperti dilansir Daily Mail.
"Bahkan setelah sekian lama, popularitasku tidak pernah berkurang." katanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI