Mohon tunggu...
Auliya Rahma Zain
Auliya Rahma Zain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Brawijaya.

Saya adalah seorang mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan passion besar untuk dapat berkarir di bidang pendidikan dan kepenulisan. Saya aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi di mana saya menjabat sebagai Ketua Departemen Media Komunikasi Visual. Saya juga aktif dalam beberapa kepanitiaan internal dan eksternal kampus. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang menulis dan mendesain. tulisan-tulisan tersebut saya tuangkan dalam beberapa artikel yang saya unggah dibeberapa situs.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Batik Dewa Ndaru sebagai Pelestarian Warisan Budaya kepada Generasi Muda oleh FBD UB Jantra 60

13 Agustus 2024   12:53 Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:59 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa FBD Jantra kelompok 60 Universitas Brawijaya melaksanakan program kerja pelatihan batik. Dalam pelaksanaan program kerja tersebut bekerja sama dengan Batik Dewa Ndaru Gunung Kawi untuk melakukan kegiatan pelatihan batik kepada siswa dan siswi di SDN 01 & 03 Wonosari. Program kerja tersebut dinamai sebagai program BECIK (Berbatik Bareng Cah Cilik-Cilik).

Batik Dewa Ndaru bermula dari pelatihan PKK Desa dan diikuti oleh ibu-ibu yang berasal dari RW 13 dan 14 Dusun Kampung Baru. Ibu Suhernik selaku penggiat Batik Dewa Ndaru menjelaskan bahwa Batik Dewa Ndaru eksis dengan ciri khas polanya yang terinspirasi dari padi dan kapas Pancasila dengan ikon buah dewandaru di bagian tengahnya.

Menurut Ibu Suhernik, salah satu tantangan utama yang Ia hadapi yakni kurangnya pengrajin. Ia menjelaskan bahwa untuk melestarikan budaya Batik Dewa Ndaru memerlukan generasi penerus. Oleh karena itu, mahasiswa FBD UB Jantra 60 menciptakan program kerja BECIK. Kegiatan BECIK berfokus pada pelatihan Batik Dewa Ndaru kepada para siswa Sekolah Dasar di Desa Wonosari.

Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Batik Dewa Ndaru bersama dengan Siswa dan Siswi SDN 01 Wonosari, Dusun Kampung Baru, Desa Wonosari/dok. pri
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Batik Dewa Ndaru bersama dengan Siswa dan Siswi SDN 01 Wonosari, Dusun Kampung Baru, Desa Wonosari/dok. pri

Kegiatan BECIK (Berbatik Bareng Cah Cilik-Cilik) dilaksanakan di SDN 01 Wonosari pada hari Kamis (18/07/2024) dan di SDN 03 Wonosari pada hari Kamis (25/07/2024). Program kerja tersebut sesuai dengan tema KKN FBD UB Jantra 60, yakni Cultural Empowerment. Kegiatan BECIK bertujuan untuk melestarikan budaya batik yang mulai memudar di kalangan masyarakat desa terutama pada generasi muda. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih kreatifitas siswa dan siswi yang memiliki ketertarikan menggambar dan mewarnai sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan tersebut melalui kegiatan membatik.

"Harapannya, kegiatan BECIK ini dapat membantu melestarikan Batik Dewa Ndaru terutama di kalangan para generasi muda.", ungkap Muhammad Raflie Naufal Majid selaku Koordinator Desa FBD UB Kelompok 60 pada sambutannya saat awal acara BECIK di SDN 01 Wonosari.

Kegiatan pelatihan berbatik bersama dengan para siswa ini dipandu langsung oleh Ibu Suhernik selaku penggiat Batik Dewa Ndaru Gunung Kawi bersama dengan suaminya. Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.00 pagi. Pelatihan membatik berlangsung dalam kurun waktu satu jam dengan beragam kegiatan, yakni menggambar pola, mencanting, mengecap dan mewarnai.

Foto Mahasiswa KKN FBD UB Jantra 60 Bersama dengan Siswa dan Siswi SDN 01 Wonosari pada Akhir Kegiatan/dok. pri
Foto Mahasiswa KKN FBD UB Jantra 60 Bersama dengan Siswa dan Siswi SDN 01 Wonosari pada Akhir Kegiatan/dok. pri

Pelatihan berbatik yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN FBD UB Jantra 60 ini berhasil menarik rasa antusias dan semangat siswa dan siswi kelas 2 hingga kelas 6. "Seru dan menyenangkan sekali bisa belajar menggambar dan mencanting. Kakak-kakaknya juga baik dan seru.", ungkap salah satu siswa di tengah acara BECIK.

Hasil karya yang dibuat oleh para siswa ini nantinya akan dijadikan sebagai taplak meja yang digunakan di kelas-kelas. Kegiatan pelatihan membatik ini juga mendapatkan respon yang baik oleh kepala sekolah beserta para guru. "Kami berharap kedepannya Batik Dewa Ndaru dapat dijadikan sebagai seragam resmi untuk para siswa SDN 03 Wonosari.", ungkap Bapak Umbar Susianto, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SDN 03 Wonosari pada sambutannya pada awal acara BECIK.

Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan Batik Dewa Ndaru yang dinamai sebagai program BECIK ini para generasi muda dapat terus melanjutkan tradisi membatik dan menjadikan batik sebagai sumber penghasilan berkelanjutan yang dapat memberikan pengaruh positif bagi kebudayaan desa secara keseluruhan. Diharapkan pula dengan rasa antusias dan keterlibatan aktif dari siswa dan siswi, Batik Dewa Ndaru dapat terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan dari Desa Wonosari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun