Pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang dan jaminan hak orang dengan gangguan  jiwa  belum  dapat  diwujudkan  secara  optimal.  Belum  optimalnya pelayanan kesehatan  jiwa  bagi setiap  orang dan  belum terjaminnya hak  orang dengan gangguan jiwa mengakibatkan rendahnya produktivitas sumber daya manusia
        Pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) merupakan pelanggaran hak asasi manusia berat, karena dilakukan pada orang dengan disabilitas yang mengakibatkan tidak mampu mengakses layanan yang dapat mengurangi tingkat disabilitasnya. Tindakan pemasungan adalah "upaya pengikatan atau pengekangan fisik pada orang dengan gangguan jiwa dan orang agresif/"berbahaya" di komunits yang berakibat hilangnya kebebasan untuk mengakses layanan yang dapat membantu pemulihan fungsi ODGJ tersebut.
        Masih adanya kasus ODGJ yang tidak dirawat dan ditelantarkan serta ODGJ yang dipasung, juga masih adanya stigma dan diskriminasi ODGJ di masyarakat menjadi  permasalahan  yang  membutuhkan  penanganan  bersama  lintas  sektor. Data  di  UPTD  Puskesmas  Pracimantoro  I  masih  terdapat  ODGJ  di  pasung sebanyak 2 orang. Untuk itu puskesmas mengadakan kegiatan inovasi yaitu Getuk Torobasung 2022 (Gerakan Serentak  Untuk  Pracimantoro Bebas Pasung tahun
2022).
        Kegiatan  inovasi  dilaksanakan  setelah  terbitnya  Surat  Edaran  Camat Pracimantoro yaitu bulan Oktober 2019.   Diharapkan dengan kegiatan inovasi ini di tahun 2022 nanti sudah tidak ada lagi  ODGJ  yang  dipasung,  serta  tidak  ada  lagi  ODGJ  yang  ditelantarkan. Dibutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yaitu lintas sektoral yang ada di tingkat desa maupun kecamatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H