Media Sosial : Markas Hoax atau Ladang Fakta
Media sosial sudah menjadi bagian yang tidak akan terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform
media sosial seperti Facebook, Line, dan Instagram bahkan Twitter yang sekarang berubah nama menjadi
X telah menjadi penghubung antara diri sendiri dengan orang di seluruh dunia. Akan tetapi, dibalik
kemudahan dalam mengakses berbagai macam informasi , media sosial juga bisa menjadi markas
penyebaran hoax atau berita palsu yang bisa menjadi fitnah.Â
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar yang sering ditanyakan oleh orang banyak orang.
Apakah media sosial lebih berfungsi sebagai ladang informasi yang terpercaya atau justru menjadi markas
penyebaran hoax yang berbahaya ?
Salah satu keunggulan dari media sosial yaitu dapat menyebarkan informasi yang sangat cepat. Informasi
dapat tersebar luas hanya dalam hitungan detik setelah diposting. Namun, kecepatan ini juga sering kali
menjadi boomerang, Informasi yang belum tentu benar dapat dengan cepat menjadi viral sebelum ada
waktu untuk memverifikasi kebenarannya. Akibatnya , hoax atau berita palsu mudah sekali tersebar dan
memengaruhi banyak orang. Alasan utama penyebaran hoax antara lain yaitu kurangnya literasi digital,
Clickbait dan lain lain sehingga media sosial bisa menjadi sarang hoax.Â
Namun, tidak adil jika kita hanya melihat dari sisi negatifnya saja. Banyak juga informasi dan berguna
yang bisa ditemukan di media sosial. Banyak jurnalis, ilmuwan, dan pakar dalam berbagai bidang yang
menggunakan media sosial untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi yang dapat dipercaya. Ini ada
beberapa cara untuk memastikan bahwa informasi yang kita dapatkan dari media sosial antara lain :
1. Selalu periksa dari mana asal informasi tersebut.
2. Gunakan situs cek Fakta seperti Hoax Buster atau Turn Back Hoax untuk memverifikasi
kebenaran informasi yang mencurigakan.
3. Jangan langsung mempercayai informasi hanya karena banyak orang yang membagikannya.
Jadi , Media sosial adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia bisa menjadi markas hoax yang
menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan. Di sisi lain, ia juga bisa menjadi ladang fakta yang
menyediakan informasi berharga dan mendidik. Kuncinya terletak pada kita sebagai pengguna. Dengan
menjadi lebih bijak dan kritis, kitab isa memaksimalkan manfaat media sosial dan meminimalkan dampak
negatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H