Kini istilah herd stupidity sedang menjadi buah bibir di berbagai media komunikasi maupun informasi, terlebih lagi pembahasannya memiliki keterkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Jadi, apa hubungan diantara keduanya?
Sampai kini, Indonesia masih dalam proses untuk bebas dari pandemi Covid-19. Dari dilakukannya pendisiplinan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi, kemudian ditetapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hingga melakukan vaksinasi kepada masyarakat juga belum menemui titik terang.
Tujuan dilakukannya vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19, sehingga dapat tercipta herd imunity atau kekebalan kelompok, yang maksudnya yaitu jika masyarakat luas sebagai kelompok telah melakukan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, maka virus perlahan akan sirna.
Sayangnya, tujan tersebut belum tercapai. Makin banyak masyarakat yang tidak disiplin protokol kesehatan. Mereka tidak lagi memakai masker, mencuci tangan, melakukan aktivitas di luar rumah yang mengakibatkan banyak orang berkerumun, padahal kegiatannya tidak penting, dan menolak untuk divaksin. Salah satu alasan kelompok tersebut melakukan hal itu karena  menyatakan bahwa Covid-19 tidak ada, melainkan hanya konspirasi belaka, dan karena rasa bosan akan pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai. Padahal dengan sikap tersebut semakin mendorong lonjakan kasus setiap harinya.
Lonjakan kasus Covid-19 itulah yang memunculkan istilah herd stupidity melainkan terciptanya herd immunity yang dikatakan oleh pakar epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono karena geram terkait kondisi yang semakin buruk tersebut.
Istilah herd stupidity memiliki arti kebodohan kelompok akibat dari pengabaian terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan secara beramai-ramai. Akibatnya, Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19, yang sebelumnya mulai perlahan turun.
Herd stupidity ini menjadi penyebab timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain kasus pasien positif melonjak, BOR (Bed Occupancy Ratio) sebagai fasilitas kesehatan menipis, mutasi virus semakin cepat, hingga angka kematian meningkat. Hal ini jelas tidak diinginkan terjadi.
Maka dari itu, sejenuh apapun dalam melakukan aktivitas saat pandemi sekarang, tetaplah disiplin protokol kesehatan. Gunakanlah masker yang benar, selalu mencuci tangan, menjaga jarak aman, hindari kerumunan, lebih baik di rumah saja daripada berpergian yang tidak terlalu penting, dan melakukan vaksinasi. Hal tersebut perlu dilakukan demi kepentingan bersama agar Indonesia bebas dari virus Covid-19.
Yuk lawan Covid-19 dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H