Austria berencana untuk menghentikan pembatasan mulai 5 Maret, mempertahankan pemakaian masker di toko-toko penting, di transportasi umum dan di rumah sakit dan tempat-tempat lain dengan kelompok rentan. "Pandangan menunjukkan kepada kita bahwa bersama-sama kita dapat dengan hati-hati dan hati-hati tetapi dengan tekad mengambil kembali kebebasan yang diambil oleh virus," kata kanselir, Karl Nehammer.
Keputusan tersebut mengikuti langkah serupa oleh Inggris, Swedia, Denmark dan -- mulai Sabtu -- Norwegia, yang semuanya baru-baru ini mencabut hampir semua pembatasan virus corona setelah masuk rumah sakit dalam gelombang terbaru mereka, yang sebagian besar didorong oleh varian Omicron yang lebih ringan, tidak naik secara paralel dengan sering mencatat tingkat infeksi.
Hans Kluge, direktur 53 negara wilayah Eropa Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan bulan ini bahwa kekebalan yang diturunkan dari vaksin dan alami, kedatangan musim semi dan varian Omicron yang tidak terlalu parah telah membuka prospek "periode ketenangan yang panjang". dalam pandemi, dengan "tingkat pertahanan yang jauh lebih tinggi" terhadap kebangkitan baru dalam tingkat infeksi.
Di Jerman, di mana lonjakan Omicron dimulai beberapa minggu lebih lambat daripada di banyak negara Eropa, kanselir, Olaf Scholz, berkonsultasi dengan 16 pemimpin negara pada hari Rabu untuk memetakan jalan keluar dari pembatasan virus corona ketika angka resmi menunjukkan infeksi baru mulai turun.
"Kita melewati puncak gelombang Omicron, persis pada hari yang saya prediksi sebulan lalu," menteri kesehatan, Karl Lauterbach, mengatakan pada hari Selasa, yang memungkinkan "melonggarkan" pembatasan.
Banyak negara bagian Jerman telah menghapus aturan yang mencegah orang tanpa bukti vaksinasi atau pemulihan dari mengunjungi toko-toko yang tidak penting, dan Scholz dan gubernur negara bagian sedang mempertimbangkan proposal untuk secara bertahap menurunkan sebagian besar pembatasan pada 20 Maret, kecuali masker wajah di transportasi umum dan di ruang publik dalam ruangan.
Jerman juga ragu-ragu atas rencana untuk memperkenalkan mandat vaksinasi umum musim semi ini, dengan semakin banyak politisi mempertanyakan apakah inisiatif tersebut akan menemukan mayoritas di parlemen.
Otoritas kesehatan di Denmark mengatakan Jumat lalu bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk "menghentikan" program vaksinasi negara itu pada musim semi dan tidak melihat alasan sekarang untuk memberikan dosis booster kepada anak-anak atau suntikan keempat kepada penduduk yang berisiko Covid-19 parah.
Otoritas kesehatan Denmark mengatakan gelombang infeksi ketiga negara itu berkurang "karena kekebalan populasi yang besar", yang berarti "kita dapat mengatasi peningkatan infeksi tanpa terkena penyakit serius".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H