Bagaiman pentingnya keterampilan coaching bagi seorang guru?
Peran Guru sebagai coaching hendaknya tidak mengajarkan atau menginstruksikan sesuatu, tidak juga memberikan saran atau solusi secara langsung. Guru membantu murid yang bertindak sebagai coachee untuk belajar dan bertumbuh. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan menimbulkan tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menjadi murid (coachee) kuat secara kodratnya, dengan demikian diharapkan guru dapat menuntun murid untuk menemukan solusi di setiap permasalahan yang dimilikinya.
Â
c. Implementasi Coaching terhadap pembelajaran berdiferensiasi dengan berintegrasi terhadap kompetensi social emosional dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu cara meningkatkan potensi dan kemampuan murid adalah dengan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi, dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Guru sebagai coach akan menggali kebutuhan belajar murid dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki murid. Â Secara emosional potensi murid akan dapat mberkembang secara maksimal. Proses coaching tetap memperhatikan ranah social emosional sehingga dapat menyelesaikan setiap masalah yang ada pada murid sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Dalam prosesnya, coaching biasa menggunakan alur TIRTA yaitu:
Tujuan utama
Identifikasi masalah
Rencana aksi
TAnggung jawab.
d. Refleksi Diri terhadap proses coaching di sekolah