Mohon tunggu...
Auliyah Putri
Auliyah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBBY MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fakta! Pemasaran Gula Merah di Sulawesi Barat Menurun

2 Juni 2024   10:22 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Demon Fajri, Okezone

  •   Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam tanaman yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk menghasilkan bahan makanan. Gula aren adalah produk hasil pemekatan nira aren dengan panas (pemasakan) sampai kadar air yang sangat rendah sehingga ketika dingin produk mengeras.Pembuatan gula aren hampir sama dengan sirup aren. Nira dipanaskan sampai kental sekali, Setelah itu, cairan gula kental tersebut dituangkan ke cetakan dan ditunggu sampai dingin. Pembuatan gula aren ini juga mudah dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Gula yang dihasilkan dari pengolahan gula aren sangat membantu dalam menambah penghasilan masyarakat. Selama ini industri gula aren masih dijadikan usaha sampingan terutama oleh masyarakat desa. Mereka tidak mengharapkan terlalu banyak dari industri gula aren tersebut dengan pertimbangan bahwa penghasilan terlalu sedikit. Karena itu mereka masih bekerja di sawah, ladang dan pekerjaan lainnya sebagai penopang kehidupan ekonomi keluarganya.

Gula merah merupakan salah satu kebutuhan pangan hampir setiap masyarakat Indonesia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan industri. Dengan semakin beragam dan berkembangnya kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan gula merah akhirakhir ini dirasakan semakin meningkat.

Namun di Desa Samasundu Polewali Mandar mereka mengalami kesulitan dalam proses pemasaran karna maraknya penjualan secara online seperti sekarang ini. Proses pemasaran makin hari makin menurun karna rata-rata masyarakat Samasundu memasarkan gula arennya ke pasar. Seperti yang dialami Kinra salah satu pembuat gula aren sejak semasa pandemic harga bahan pokok semakin meningkat sama halnya dengan gula aren. Kinra sendiri memiliki beberapa pohon nira, sehari bisa menghasilkan 10 kg gula aren, dalam proses pengambilan air aren dibantu anaknya. Masyarakat di Desa ini sudah turun-temurun membuat gula aren sebagai penopang sumber kehidupan, mereka biasanya mengambil nira aren dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang, kemudian diolah menggunakan kuali yang besar. Proses pemasakan berlangsung hingga 5-6 jam, namun lain halnya dalam proses pemasaran karna maraknya dunia saing dalam berbisnis terlebih lagi bagi orang-orang yang awam tentang teknologi menjadikan mereka tersudutkan dalam proses persaingan baik dalam hal promosi dan pemasaran.

Auliyah Putri, Mahasiswa Jrusan Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam Stain Majene

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun