Mohon tunggu...
AULIYA FARADHA
AULIYA FARADHA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi - Administration Staff

Nama: Auliya Faradha NIM: 46123110004 Fakultas: Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta, Warung Buncit, Angkatan 43 Mata Kuliah: Kewirausahaan 1 Dosen: Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K11_Martin Seligman Model Perma untuk Mengelola Bisnis Aviary Gelato

8 Juni 2024   01:12 Diperbarui: 8 Juni 2024   01:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MODEL PERMA SELIGMAN

Dokpri Prof. Apollo
Dokpri Prof. Apollo
Dalam Psikologi Positif, kesejahteraan digambarkan dengan flourishing yang merupakan kesejahteraan tertinggi, didasarkan pada teori hedonic dan eudaimonic. Sebelumnya, Psikologi Positif merupakan gerakan baru dalam Psikologi yang dibentuk oleh Martin Seligman pada tahun 1998. Psikologi positif menawarkan hal baru yang berfokus pada sisi positif manusia seperti kekuatan dan kebajikan dalam diri sehingga mereka bisa berhasil dalam meraih tujuan hidup dan menjadi bahagia.

Tujuan dari Psikologi Positif adalah kesejahteraan, didirikan dengan keinginan untuk membuat manusia memiliki kehidupan yang baik, kehidupan yang menyenangkan, dan kehidupan yang bermakna (Efendy, 2016). Konsep flourishing dalam Psikologi Positif tidak dapat dipisahkan dari konsep kebahagiaan dan kesejahteraan.

Abraham Maslow (1962) adalah salah satu orang pertama di bidang psikologi yang menggambarkan "kesejahteraan", dengan karakteristik orang yang mengaktualisasikan diri. Gambaran aktualisasi diri merupakan gambaran dari model PERMA yang menguraikan ciri-ciri individu berkembang dan Teori Kesejahteraan (WBT). 

Pada tahun 1998, Dr. Martin Seligman menggunakan pidato pengukuhannya sebagai presiden American Psychological Association untuk mengalihkan fokus dari penyakit mental dan patologi ke mempelajari apa yang baik dan positif dalam hidup. Sejak saat ini, teori dan penelitian mengkaji intervensi psikologi positif yang membantu menjadikan hidup layak dijalani dan bagaimana mendefinisikan, mengukur, dan menciptakan kesejahteraan (Rusk & Waters, 2015).

Dalam mengembangkan teori untuk mengatasi hal ini, Seligman (2012) memilih lima komponen yang dikejar seseorang karena komponen tersebut secara intrinsik memotivasi dan berkontribusi terhadap kesejahteraan. Elemen-elemen ini dikejar demi kepentingan mereka sendiri dan didefinisikan serta diukur secara independen satu sama lain (Seligman, 2012).

Akronim PERMA memiliki kepanjangan yang terdiri dari Positive Emotion, Engagement, Relationship/Positive, Relationship, Meaning, dan Accomplishment/Achievement. PERMA menjadi tanda maupun cara bagi individu untuk mencapai kehidupan yang flourishing, yakni keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan optimal dari fungsi-fungsi yang berjalan sangat baik (Usman, 2017).

Dokpri Prof. Apollo
Dokpri Prof. Apollo
Kelima unsur atau komponen tersebut (PERMA; Seligman, 2012) adalah:
  • P -- Emosi Positif, adalah indikator utama kemajuan, dan emosi tersebut dapat dipupuk atau dipelajari untuk meningkatkan kesejahteraan (Fredrickson, 2001). Ketika individu dapat mengeksplorasi, menikmati, dan mengintegrasikan emosi positif ke dalam kehidupan sehari-hari (dan visualisasi kehidupan masa depan), hal ini meningkatkan kebiasaan berpikir dan bertindak. Emosi positif dapat menghilangkan efek berbahaya dari emosi negatif dan meningkatkan ketahanan (Tugade & Fredrickson, 2004). Meningkatkan emosi positif membantu individu membangun sumber daya fisik, intelektual, psikologis, dan sosial yang mengarah pada ketahanan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Model PERMA mengatakan bahwa emosi positif yang dipicu oleh diri sendiri atau yang berasal dari aktivitas yang menyenangkan namun kompleks, dimasukkan ke dalam keadaan positif.
  • E -- Keterlibatan, konsep keterlibatan adalah sesuatu yang jauh lebih kuat daripada sekadar "menjadi bahagia". Menurut Seligman (2012), keterlibatan adalah "menyatu dengan musik." Hal ini sejalan dengan konsep "aliran" Csikszentmihalyi (1989). Flow mencakup hilangnya kesadaran diri dan penyerapan penuh dalam suatu aktivitas. Dengan kata lain, hidup pada saat ini dan fokus sepenuhnya pada tugas yang ada. Aliran, atau konsep keterlibatan ini, terjadi ketika kombinasi sempurna antara tantangan dan keterampilan/kekuatan ditemukan (Csikszentmihalyi & LeFevre, 1989). Teori Aliran mengatakan bahwa ketika kita telah mengembangkan keterampilan yang memadai untuk suatu tugas ketika kita sedang mengejar tujuan yang jelas dan pasti, kita memiliki akses terhadap umpan balik segera, dan ada peluang bagi Flow. Dalam aktivitas ini, kita tenggelam sepenuhnya dalam momen tersebut. Kesadaran diri lenyap, dan persepsi kita terhadap waktu menjadi terdistorsi atau bahkan terhenti.
  • R -- Hubungan Positif, hubungannya dalam model PERMA mengacu pada perasaan didukung, dicintai, dan dihargai oleh orang lain. Hubungan dimasukkan dalam model berdasarkan gagasan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial (Seligman, 2012). Ada bukti mengenai hal ini di mana-mana, namun hubungan sosial menjadi sangat penting seiring bertambahnya usia. Lingkungan sosial terbukti memainkan peran penting dalam mencegah penurunan kognitif , dan jaringan sosial yang kuat berkontribusi terhadap kesehatan fisik yang lebih baik di kalangan lansia (Siedlecki et al., 2014). 
  • Hubungan keluarga dan sosial kita dengan orang lain memberikan tujuan dan makna hidup serta membantu mengembangkan keterampilan psikologis penting seperti ketahanan. Hubungan membantu kita melewati masa-masa buruk dan memperkuat masa-masa baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa melakukan tindakan kebaikan kepada orang lain yang kurang mampu menghasilkan peningkatan kesejahteraan dan rasa memiliki bagi kedua belah pihak.
  • M --Pemaknaan, kualitas intrinsik manusia lainnya adalah pencarian makna dan kebutuhan untuk memiliki rasa bernilai dan berharga. Seligman (2012) membahas makna sebagai kepemilikan dan/atau pengabdian pada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Memiliki tujuan hidup membantu individu fokus pada apa yang benar-benar penting dalam menghadapi tantangan atau kesulitan yang signifikan. 
  • A -- Prestasi, dalam PERMA diseb ut juga prestasi, penguasaan, atau kompetensi. Rasa pencapaian adalah hasil kerja menuju dan mencapai tujuan, menguasai suatu usaha, dan memiliki motivasi diri untuk menyelesaikan apa yang ingin Anda lakukan. Hal ini berkontribusi terhadap kesejahteraan karena individu dapat memandang kehidupannya dengan rasa bangga (Seligman, 2012). 
  • Pencapaian mencakup konsep ketekunan dan memiliki semangat untuk mencapai tujuan. Namun kemajuan dan kesejahteraan terjadi ketika pencapaian dikaitkan dengan upaya mencapai sesuatu dengan motivasi internal atau berupaya mencapai sesuatu hanya demi mengejar dan meningkatkan diri (Quinn, 2018). 
  • Model Kesejahteraan PERMA mengatakan bahwa kebahagiaan ada pada orang yang mengejar prestasi, kompetensi, dan penguasaan demi pencapaian tersebut. Kita mengejar pencapaian meskipun pencapaian tersebut belum tentu menyenangkan pada saat tertentu. Namun, dengan komitmen dan dedikasi, hasil akhir, realisasi tujuan, dapat menimbulkan emosi, makna, dan kepuasan positif.

Ketika Model PERMA diikuti, terdapat peluang lebih besar untuk menciptakan tenaga kerja yang bahagia, yang berarti tempat kerja yang bahagia dan produktif. Baik digunakan oleh individu sebagai alat pengembangan diri atau manajemen stres, atau oleh perusahaan untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang positif, yang penting adalah kontribusi setiap orang diakui.

Setiap orang akan memperoleh kebahagiaan, kepuasan, kenikmatan, dll., pada tingkat yang berbeda-beda dari masing-masing lima pilar kesejahteraan. Kehidupan yang dijalani dengan baik akan berbeda bagi satu orang dengan orang lainnya. Menurut Seligman, kita menempuh banyak jalan berbeda untuk mencapai kemajuan. Model PERMA bersifat deskriptif, bukan preskriptif. Dengan kata lain, hal ini tidak mendikte pilihan atau nilai-nilai seseorang, melainkan menggambarkan faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kemajuan dalam kehidupan seseorang.

PENGAPLIKASIAN PADA BISNIS AVIARY GELATO

Positive Emotion (Emosi Positif)

Tujuan: Menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan positif bagi pelanggan.

  • Menyediakan gelato dengan warna-warna cerah yang didesain untuk meningkatkan suasana hati pelanggan. Misalnya, warna biru untuk menenangkan, kuning untuk kebahagiaan, raspberry merah untuk energi, atau lavender ungu untuk relaksasi.
  • Mengadakan acara bulanan di tanggal kembar, seperti "Chocolate Lovers Day" di mana semua varian gelato berbasis cokelat mendapatkan diskon khusus.

Engagement (Keterlibatan)

Tujuan: Meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi antar karyawan.

  • Melakukan aktivitas team building seperti outing atau permainan yang memperkuat kerjasama dan komunikasi antar karyawan agar mereka merasa puas dan bahagia sehingga akan cenderung lebih produktif dan loyal.
  • Menerapkan sistem rotasi tugas agar karyawan dapat belajar berbagai aspek bisnis, dari pembuatan gelato hingga layanan pelanggan, yang dapat meningkatkan keterampilan dan keterlibatan mereka.

Relationships (Hubungan)

Tujuan: Membangun hubungan yang kuat antara penjual dan pembeli.

  • Mengajak staf untuk mengenal pelanggan secara pribadi, mengingat nama dan preferensi mereka untuk memberikan pengalaman yang lebih personal.
  • Menyediakan saluran untuk menerima feedback dari pelanggan dan berikan tanggapan yang cepat dan positif terhadap masukan mereka.

Meaning (Pemaknaan)

Tujuan: Memberikan makna dan tujuan yang dirasakan oleh karyawan dalam pekerjaan mereka.

  • Libatkan karyawan dalam perumusan visi dan misi perusahaan agar mereka merasa memiliki tujuan yang jelas dan berarti dalam pekerjaan mereka.
  • Berikan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi dan prestasi karyawan secara rutin, misalnya melalui program "Karyawan Bulan Ini".
  • Menyediakan peluang pelatihan dan pengembangan diri bagi karyawan agar mereka merasa terus berkembang dan berkontribusi dalam bisnis.

Accomplishment (Pencapaian)

Tujuan: Mencapai dan merayakan pencapaian dalam bisnis.

  • Tetapkan tujuan jangka panjang yang jelas dan komunikasikan kepada seluruh tim agar setiap anggota karyawan tahu apa yang ingin dicapai dan bagaimana mereka bisa berkontribusi.
  • Berikan penghargaan kepada tim yang berhasil mencapai atau melampaui target tertentu, seperti bonus atau hadiah khusus.

Dengan mengimplementasikan model PERMA ini, Aviary Gelato dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan bermakna bagi karyawan, serta membangun hubungan yang kuat dan positif antara penjual dan pembeli, sambil terus mengejar dan merayakan pencapaian bisnis yang signifikan. Ini akan berdampak positif pada kinerja dan kesuksesan bisnis Aviary Gelato.

REFERENSI

Melissa Madeson, Ph.D. (2017). Seligman's PERMA+ Model Explained: A Theory of Wellbeing. positivepsychology.com

CFI Team. PERMA Model. corporatefinanceinstitute.com

Sani Rahma Azzahra. (2022). Belajar Kebahagiaan Melalui Konsep "PERMA" dalam Psikologi Positif. kumparan.com

Larry G. Maguire. (2020). The PERMA Model of Wellbeing. humanperformance.ie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun