Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Book

Buku Nostradamus Karya Mario Reading: Bacaan yang Berharga atau Hanya Sekadar Sensasi?

16 Juli 2024   15:53 Diperbarui: 16 Juli 2024   17:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku Nostradamus Karya Mario Reading: Bacaan yang Berharga atau hanya Sekedar Sensasi?

Baru-baru ini, buku "Nostradamus" karya Mario Reading kembali mencuri perhatian publik. Review buku ini viral di berbagai platform seperti TikTok dan YouTube, bahkan saya sendiri tertarik membelinya setelah melihat salah satu YouTuber mereview buku tersebut.

Banyak ramalan dalam buku ini yang menjadi kontroversial dan buah bibir, seperti ramalan tentang 'bencana menara kembar 1 & 2'. Apakah buku ini benar-benar berharga untuk dibaca atau hanya sekedar sensasi belaka?

Profil Nostradamus dan Asal-Usulnya

Michel de Nostredame, atau yang lebih dikenal sebagai Nostradamus, lahir pada 14 Desember 1503 di Saint-Rémy-de-Provence, Prancis. Ia adalah seorang apoteker dan peramal terkenal yang ramalannya diterbitkan dalam sebuah buku berjudul "Les Prophéties" pada tahun 1555.

Buku ini berisi seratus kuatrain (puisi empat baris) yang penuh teka-teki dan misteri. Nostradamus mengklaim bahwa ia dapat meramalkan masa depan, dan ramalannya telah menjadi topik perdebatan selama berabad-abad.

Ramalan-Ramalan Kontroversial

Salah satu ramalan Nostradamus yang paling terkenal dan kontroversial adalah tentang serangan 11 September di Menara Kembar World Trade Center di New York. Dalam buku Mario Reading, ramalan ini diinterpretasikan sebagai berikut:

"Dua burung besi besar akan jatuh dari langit pada Kota Besar. Langit akan terbakar pada ketinggian 45 derajat. Api mendekati kota baru yang besar."

Banyak yang menganggap ramalan ini sebagai bukti kemampuan Nostradamus dalam meramalkan masa depan. Namun, interpretasi ini sering kali menjadi bahan perdebatan, karena bahasa yang digunakan Nostradamus sangat samar dan terbuka untuk berbagai interpretasi. Selain itu, ramalan-ramalan lainnya seperti ramalan tentang Bencana Ekologi, Perang Global III, Perang antara Indonesia dan Australia pada tahun 2037, dan berbagai bencana alam juga menjadi fokus utama dalam buku ini.

Pengaruh Media Sosial dan Tren Viral

Pengaruh media sosial terhadap popularitas buku "Nostradamus" karya Mario Reading tidak dapat diabaikan. TikTok dan YouTube telah menjadi platform utama di mana banyak orang berbagi pengalaman mereka membaca buku ini. Video-video review dan analisis ramalan-ramalan Nostradamus sering kali menjadi viral, menarik perhatian banyak orang untuk membeli dan membaca buku tersebut.

Bagi banyak pembaca, terutama generasi muda, media sosial adalah sumber utama informasi. Oleh karena itu, tren viral seperti ini memiliki dampak besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian buku. Namun, penting untuk diingat bahwa popularitas di media sosial tidak selalu menjadi indikator kualitas atau kredibilitas sebuah buku.

Pendapat Pribadi setelah Membaca Buku

Setelah membaca buku "Nostradamus" karya Mario Reading, saya memiliki beberapa pandangan yang ingin saya bagikan. Dalam ramalannya, Nostradamus sering kali mencampur bahasa dan menggunakan simbolisme yang kompleks.

Hal ini membuka ruang bagi interpretasi yang sangat luas dan subjektif. Orang-orang zaman sekarang yang suka cocoklogi, atau mencari kesamaan dan pola dalam sesuatu yang sebenarnya tidak berhubungan, sering kali membuat ramalan-ramalan Nostradamus terlihat seperti prediksi yang akurat.

Nostradamus juga sering kali menggunakan siklus sejarah seperti bencana, perang, gerhana, dan lengsernya penguasa dalam ramalannya. Kita tahu bahwa sejarah cenderung berulang, hanya tempat dan orangnya yang berbeda.

Misalnya, perang dan bencana alam adalah kejadian yang hampir selalu terjadi dalam setiap periode sejarah manusia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ramalan-ramalan Nostradamus tampak relevan dari waktu ke waktu.

Saya percaya bahwa kita harus lebih skeptis dan kritis terhadap ramalan-ramalan seperti ini. Mencari referensi lain dan membandingkan berbagai sumber informasi adalah langkah yang bijak sebelum menelan mentah-mentah semua ramalan. Sains dan metode ilmiah menawarkan pendekatan yang lebih solid dan dapat diandalkan dalam memahami dunia dan masa depan kita.

Kesimpulan

Apakah buku "Nostradamus" karya Mario Reading layak dibaca? Jawabannya tergantung pada perspektif dan tujuan Anda dalam membaca buku tersebut. Jika Anda mencari bacaan yang menghibur dan merangsang pemikiran tentang masa depan, buku ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, jika Anda mencari prediksi masa depan yang akurat dan dapat diandalkan, Anda mungkin akan merasa kecewa.

Buku ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersikap skeptis dan kritis. Nostradamus mungkin adalah seorang tokoh sejarah yang menarik, tetapi ramalan-ramalannya harus dilihat dengan kacamata yang lebih kritis dan tidak dijadikan satu-satunya sumber kebenaran. Seperti dalam banyak hal lainnya, mencari keseimbangan antara kepercayaan dan skeptisisme adalah kunci untuk memahami dunia yang kompleks ini.

Dengan demikian, membaca buku "Nostradamus" karya Mario Reading bisa menjadi pengalaman yang berharga jika dilakukan dengan sikap yang kritis dan terbuka. Jangan biarkan sensasi viral di media sosial mempengaruhi penilaian Anda tanpa melakukan penelitian dan refleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun