Mohon tunggu...
Auliya Ahda Wannura
Auliya Ahda Wannura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang Penulis freelance dan solo traveler.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tentang Zoroaster, Mengenal Agama Monoteis Tertua di Dunia

14 Juli 2024   18:51 Diperbarui: 14 Juli 2024   18:56 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.ancient-origins.net/primal-creation

Tentang Zoroaster: Mengenal Agama Monoteis Tertua di Dunia  

Pengertian dan Asal-Usul Agama Zoroaster

Zoroaster, juga dikenal sebagai Zarathustra, adalah pendiri agama Zoroaster, yang dianggap sebagai salah satu agama monoteistik tertua di dunia. Agama ini muncul sekitar 3500 tahun yang lalu di wilayah Persia Kuno, yang sekarang dikenal sebagai Iran.

Zoroaster mengajarkan bahwa ada satu Tuhan yang Maha Esa, Ahura Mazda, yang berarti "Tuhan Bijaksana" atau "Pencipta Bijaksana." Ajaran Zoroaster menekankan dualitas antara kebaikan dan kejahatan, serta pentingnya memilih kebenaran dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Asal-Usul Agama Zoroaster

Agama Zoroaster didirikan oleh seorang nabi bernama Zoroaster, atau Zarathustra dalam bahasa Persia. Zoroaster lahir sekitar tahun 1000 SM di daerah yang kini menjadi Iran atau Afghanistan. Ia menerima wahyu dari Ahura Mazda ketika berusia 30 tahun, yang kemudian menjadi dasar ajarannya.

Zoroaster mengajarkan bahwa dunia adalah medan pertempuran antara kekuatan kebaikan (Ahura Mazda) dan kekuatan kejahatan (Angra Mainyu). Manusia memiliki kebebasan untuk memilih antara kedua kekuatan ini, dan tugas manusia adalah membantu kebaikan untuk menang dengan cara menjalani kehidupan yang jujur, bersih, dan bermanfaat.

Pengertian Zoroaster dan Parsi

Istilah "Zoroaster" merujuk kepada nabi dan pendiri agama ini, sedangkan "Parsi" merujuk kepada komunitas keturunan Persia yang mempraktikkan agama Zoroaster. Ketika Muslim menaklukkan Persia pada abad ke-7, banyak penganut Zoroaster melarikan diri ke India untuk menghindari penganiayaan. Di India, mereka dikenal sebagai orang Parsi. Sementara "Zoroaster" lebih merujuk pada agama dan ajarannya, "Parsi" lebih berkaitan dengan etnis dan komunitas yang mempraktikkan agama tersebut.

Perbedaan Antara Zoroaster dan Parsi

Perbedaan utama antara Zoroaster dan Parsi adalah konteks penggunaannya. Zoroaster merujuk kepada agama itu sendiri, sementara Parsi merujuk kepada komunitas keturunan Persia di India yang mempraktikkan agama tersebut. Secara teologis, ajaran yang dipegang oleh Zoroaster dan Parsi adalah sama. Namun, dalam konteks budaya, orang Parsi memiliki tradisi dan kebiasaan yang dipengaruhi oleh sejarah panjang mereka di India.

Populasi Penganut Zoroaster dan Persebarannya

Jumlah penganut agama Zoroaster saat ini sangat kecil, diperkirakan antara 100.000 hingga 200.000 orang di seluruh dunia. Sebagian besar penganut Zoroaster tinggal di India, terutama di kota Mumbai, di mana mereka dikenal sebagai komunitas Parsi. Ada juga populasi kecil Zoroaster di Iran, Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara lain. Di Iran, mereka dikenal sebagai Zoroastrian dan masih menjaga tempat-tempat ibadah kuno seperti Kuil Api Yazd.

Alasan Mengapa Komunitas Parsi Penganut Zoroaster Menjadi yang Terkaya di India

Komunitas Parsi di India dikenal sebagai salah satu komunitas terkaya dan paling berpengaruh di negara tersebut. Ada beberapa alasan yang menjelaskan hal ini:

1. Pendidikan dan Kewirausahaan: Komunitas Parsi sangat menghargai pendidikan dan kewirausahaan. Mereka dikenal karena keterampilan bisnis dan etos kerja yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun