Belajar dari Film Liverleaf 2018: Pelajaran Penting dari Kegagalan Sistem Sekolah dalam Melindungi Murid dari Bullying yang Harus Kamu Ketahui!
sekolah dalam melindungi murid dari bullying. Dalam cerita ini, Nozaki Haruka, seorang siswi SMA, menghadapi serangkaian intimidasi oleh teman-temannya. Dia akhirnya menemukan keberanian untuk melawan balik, membalas dendam dengan cara yang gelap dan mengerikan. Meskipun cerita ini fiksi, film ini memberikan gambaran nyata tentang masalah serius yang dihadapi banyak anak di sekolah saat ini.
Film Jepang "Liverleaf" (2018) adalah cerminan pahit tentang kekejaman dan kegagalan sistemFilm "Liverleaf" mengisahkan perjuangan seorang siswi SMA, Haruka Nozaki, yang menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Setelah menolak tawaran bantuan dari guru dan teman-temannya, Haruka memutuskan untuk membalas dendam dengan cara yang tragis, menghadirkan pembalasan yang menakutkan dan mengerikan.
Kegagalan sistem sekolah dalam melindungi murid dari bullying tercermin dalam ketidakpedulian staf sekolah dan guru terhadap masalah ini. Terlalu sering, korban bullying merasa tidak aman untuk melaporkan intimidasi yang mereka alami karena takut reaksi teman-teman mereka atau bahkan lebih buruk, ketidakresponsan dari pihak sekolah. Sistem pendidikan harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua murid, di mana mereka merasa nyaman melaporkan insiden bullying tanpa takut dicap sebagai "pengadu mulut" atau mengalami pembalasan.
Film ini menjadi pengingat yang penting bagi kita semua untuk mengubah sikap terhadap bullying di sekolah. Penting bagi pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying dan memberikan dukungan serta perlindungan kepada korban. Guru dan orangtua perlu bersatu untuk menciptakan budaya yang mempromosikan keberanian dan kebijaksanaan di antara anak-anak, memberi mereka keyakinan untuk melaporkan kejadian-kejadian yang tidak aman tanpa takut.
Film "Liverleaf" adalah pengingat keras tentang pentingnya mengatasi masalah bullying di sekolah. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan menghormati untuk setiap anak di sekolah. Dengan memahami kegagalan sistem sekolah yang tercermin dalam film ini, kita dapat bekerja sama untuk mencegah intimidasi dan memberikan perlindungan yang pantas bagi setiap generasi mendatang.
Oleh (Auliya Ahda Wannura)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H